MERAUKE,- Sekda Merauke, Ruslam Ramli mengemukakan bahwa pemda sangat mengapresiasi kegiatan Bimbingan teknis (bimtek) tanaman pangan teknik budidaya dan pasca panen jagung yang merupakan perjuangan dari seorang Sulaeman Hamzah selaku wakil rakyat di Senayan dimana tujuannya untuk peningkatan kapasitas petani dan produksi jagung di Merauke.
Bahkan yang difokuskan tidak hanya peningkatan produksi semata tetapi juga pasca panen. Dalam sambutannya saat membuka bimtek di Halogen Hotel, Rabu (31/5), sekda tidak lupa menyampaikan terima kasih atas dedikasi yang sudah diberikan oleh Sulaeman Hamzah karena dinilai sangat konsisten dalam memperjuangkan masyarakat di Kabupaten Merauke sesuai dengan kewenangannya sebagai anggota DPR RI.
Apalagi bimtek sudah dilakukan secara rutin sehingga besar harapan dapat memberikan output yang positif dalam meningkatkan kapasitas petani dan produksi serta yang tidak kalah penting untuk kesejahteraan masyarakat. Seperti yang diketahui masyarakat tidak hanya mengandalkan padi untuk dikonsumsi tetapi juga jagung dan kedelai.
“Ini menjadi tantangan bagi kita semua bukan hanya pemerintah pusat tetapi juga di daerah, termasuk petani milenial kita. Tanah kita begitu subur sehingga dapat diolah dan memenuhi target ekspor. Perlu ada sinergitas pada kapasitas apapun itu, saya rasa tidak ada yang tidak mungkin, banyak yang bisa dilakukan,”ujarnya.
Sementara itu anggota Komisi IV DPR RI, H.Sulaeman L.Hamzah mengemukakan bahwa bimtek seperti ini memang rutin dilakukan karena pihaknya sangat konsisten untuk membangun daerah. Dirinya tidak pernah berhenti menyuarakan suara hati masyarakat dan berupaya untuk merealisasikan apa yang mereka butuhkan.
Ia juga mengapresiasi pihak pemda yang dinilai konsisten dalam membangun daerah, hanya saja masih ada sedikit kelemahan dimana belum adanya keterpaduan dalam hal kolaborasi untuk melayani masyarakat sesuai dengan posisi masing-masing. Ia juga mengapreasi peranan pihak TNI AD dan kepolisian yang menurutnya merupakan bagian dari perangkat pemerintahan yang telah berkolaborasi untuk membangun daerah.
Terkait dengan bimtek yang dilaksanakan, Sulaeman mengemukakan bahwa penting diikuti karena jagung menjadi sasaran sesudah padi yang sudah swasembada dan selanjutnya jagung dan kedelai. Ini yang tengah digencarkan oleh kementerian sesuai dengan kebutuhan dalam negeri dimana tiga komoditas ini yang menjadi fokus.
“Meskipun produksi jagung masih terbatas namun sudah mulai ada geliat ekspor dari negeri kita dengan sasaran Negara Philipina dan Korea Selatan yang memang sangat membutuhkan jagung dalam jumlah besar,”terangnya.
Pada kesempatan yang sama, pihak Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang diwakili staf dari Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Suharyanto juga menyampaikan terima kasih kepada Sulaeman Hamzah yang telah menginisiasi bimtek yang kali ini fokus pada teknik budidaya dan pasca panen jagung.
Harapannya mampu meningkatkan produktivitas jagung di Kabupaten Merauke . Adapun target dari Kementerian Pertanian pada tahun 2022 ini, khusus untuk produksi jagung sebanyak 20 juta ton. Tentunya menjadi tugas berat yang harus dilakukan dan diharapkan target ini dapat tercapai untuk memenuhi kurang lebih kebutuhan 270 juta jiwa dengan jumlah memadai dan tidak ada orang yang kelaparan.
Jagung bahkan diharapkan dapat diekspor ke provinsi lain karena diakui jumlahnya masih kurang. Padahal produksi yang dihasilkan dapat dikatakan cukup besar namun di waktu-waktu tertentu justru berkurang.
Dengan dilakukannya pengembangan kawasan ekspor di Provinsi Papua maka dapat memenuhi kebutuhan jagung di tingkat nasional. Bimtek dilaksanakan selama dua hari dengan jumlah peserta hingga 150 orang. Ia meminta peserta dapat membagi ilmu yang sudah diperoleh kepada petani lainnya sehingga wawasan mereka juga ikut berkembang.
Anggota DPR Provinsi Papua sekaligus Direktur Eksekutif Rumah Aspirasi H.Sulaeman L.Hamzah, Fauzun Nihayah mengungkapkan bahwa peserta bimtek didominasi petani milenial dan Papua Muda Inspiratif yang memang sudah membudidayakan jagung. Komoditi ini harus menjadi alternatif sumber pangan masyarakat selain padi.
Banyak inovasi yang dapat dilakukan terkait dengan pemanfaatan komoditas jagung yang tidak hanya dikonsumsi untuk kebutuhan makan sehari-hari tetapi juga untuk pakan ternak. Rumah Aspirasi melihat ada peluang besar di Kabupaten Merauke untuk budidaya jagung yang lebih masiv dan lebih baik. “Oleh sebab itu kita berkewajiban memberikan pemahaman kepada para petani melalui bimtek ini,”terangnya.**