Teluk Wondama – PT PLN (Persero) terus berkomitmen untuk melistriki daerah 3T di seluruh Indonesia, termasuk desa-desa terpencil di Papua dan Papua Barat.
Menggunakan lima Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), PLN berhasil menghadirkan listrik untuk lima desa di Teluk Wondama, Papua Barat.
Kelima desa tersebut, yakni Desa Dusner, Desa Nanimori, Desa Karuan, Desa Yopanggar dan Desa Menarbu dengan total pelanggan mencapai 236 Kepala keluarga (Kk).
Sementara itu, kebutuhan listrik untuk lima desa tersebut masing-masing akan disuplai oleh PLTS Dusner kapasitas 40 kWp, PLTS Nanimori 20 kWp, PLTS Karuan 10 kWp, PLTS Yopanggar 30 kWp dan PLTS Menarbu 20 kWp.
Dalam sambutannya pada peresmian 5 PLTS yang dipusatkan di Desa Dusner ini, Wakil Bupati Teluk Wondama, Andarias Kayukatui menyampaikan ucapan terima kasih dan mengapresiasi pelayanan PT PLN (Persero).
Menurutnya, dengan dibangunnya PLTS dan adanya pelayanan listrik dari PLN, bisa menerangi desa-desa yang selama ini belum merasakan listrik secara kontinyu.
“Terima kasih untuk PT PLN (Persero) kini warga bisa menikmati listrik. Kami harap sinergi bersama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di desa-desa, karena listrik menjadi hal yang sangat esensial dalam keberlanjutan program pembangunan. Untuk warga 5 desa, kami harap mendukung dan menjaga aset-aset yg ada, agar listrik bisa kita nikmati dengan aman dan nyaman,” ungkapnya.
Sementara itu, Roberth Rumsaur selaku Manager PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Manokwari, mengatakan untuk melistriki kelima desa tersebut, biaya investasi yang dikeluarkan oleh PLN mencapai Rp11,71 miliar atau sekitar Rp49 juta per pelanggan.
“Pemanfaatan energi surya merupakan upaya PLN untuk mendukung percepatan bauran energi baru terbarukan yang ditargetkan Pemerintah,” ucap Roberth, Jumat (15/4/2022).
Roberth juga berpesan agar seluruh masyarakat dapat memanfaatkan listrik dengan bijak dan sesuai aturan yang berlaku.
“Selamat untuk lima desa di Teluk Wondama yang saat ini sudah menikmati listrik sebagai kado Paskah 2022 dan Ramadan 1443 H. Untuk seluruh pelanggan mohon dapat membayar listrik tepat waktu dan menggunakannya secara legal demi keamanan dan kenyamanan kita semua,” jelasnya.
Roberth menambahkan, pihaknya akan terus melakukan percepatan untuk melistriki desa-desa yang belum berlistrik hingga rasio desa berlistrik mencapai 100 persen sesuai dengan penugasan Pemerintah.
“Kami berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan prima dan andal. Mengingat ketersediaan listrik merupakan salah satu poin penting dalam kebutuhan hidup untuk menunjang akses pendidikan, ekonomi bahkan jangka panjang pertumbuhan bisnis dan industri di daerah,” ujarnya. (Red)