SARMI – Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) menyediakan akses internet Publik yang dibundling dengan CCTV dan Penyediaan Videotron.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kominfo Papua, Jeri Agus Yudianto, S. Kom, dalam pertemuan dengan Bupati Kabupaten Sarmi, Eduard Fonataba di, Sarmi, Jumat (25/3/2022).
Jeri menjelaskan, guna pemanfaatan infrastruktur telekomunikasi untuk Penetetrasi Ekosistem Digital, Pemerintah Provinsi Papua melalui Kominfo tahun anggaran 2022 akan menyediakan akses internet di Area publik, Fasilitas umum dan Rumah Ibadah.
Khusus di area Publik layanan yang digunakan adalah Wifi Manage Service (WMS) dengan kapasitas 100 Mbps bekerja sama dengan PT. Telkom Indonesia, tbk yang dibundling dengan CCTV disetiap lokasi WMS tersebut, tersebar di Ibu Kota Kabupten / Kota yang sudah mendapatkan layanan Akses Fixed Line PT. Telkom Indonesia, tbk yaitu, Kabupaten Keerom, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Boven Digul, Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Biak dan Kabupaten Merauke.
Khusus untuk Kota Jayapura, kata Jeri selain di beberapa rumah ibadah, juga di beberapa fasilitas umum, untuk tahap pertama Layanan Akses Internet Free bagi Masyarakat difokuskan di area Kampung Kayu Pulo, Kampung Enggros, dan Kampung Tobati dengan memanfaatkan Jalur Internet e-Government Pemprov Papua.
NVR-CCTV di beberapa kabupaten yang terpasang nantinya akan diletakkan pada Command Center Ex-PON XX Tahun 2021.
Selain itu juga sebagai Dasboard Monitoring Layanan Akses Internet dan Aplikasi e-Government Pemprov Papua, dengan demikian fasilitas PON XX tetap bisa dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Pemerintahan dan Pelayanan Kemasyarakatan.
“Operasional beberapa kegiatan tersebut diatas adalah parsial dan target selesai semuanya pada bulan September 2022,”tegasnya.
Bupati Sarmi Eduard Fonataba, menyambut baik program ini dan bersedia menyediakan serta akan memfasilitasi hal-hal yang dibutuhkan pada kegiatan ini untuk perkembangan Kabupaten Sarmi.
Menurutnya, kegiatan ini perlu ditingkatkan melalui instansi teknis di Kabupaten Sarmi sehingga program tersebut berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sarmi.
“Semangat Penterasi Digital melalui perluasan pemenfaatan Ekosistem Digital, merupakan salah satu upaya pencapaian Visi Provinsi Papua Tahun 2019-2023 dibawah kepemimpinan Bapak Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP, MH yaitu mewujudkan Papua Bangkit Mandiri Sejahtera yang berkeadilan,” jelasnya.
Selumnya, dalam siaran pers Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, mengataka bahwa pemerintah selangkah lebih maju untuk mengikis kesenjangan digital dengan pemerataan infrastruktur digital untuk seluruh wilayah di Indonesia.
Johnny G. Plate mengungkapkan pengadaan satelit multifungsi dapat membantu Pemerintah menyelesaikan target penyediaan akses layanan internet. Menurut Menteri Johnny, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo mempunyai tugas untuk menghubungkan konektivitas titik akses layanan yang belum terhubung.
“Jaringan pita lebar backbone, kita telah menggelar 360.000 Km fiber optik di darat dan dasar laut. Kalau kita pegang ujungnya dan mengitari bumi, itu 9 kali lipat panjangnya. Apakah sudah cukup? Belum! Oleh karena itu, kita tetap harus menghubungkan seluruh titik-titik yang belum terhubung agar arus data bisa disalurkan dengan baik dan merata. Tidak semua kita bisa hubungkan dengan jaringan fiber optik di Indonesia, jadi kita harus melakukan kombinasi dengan dengan microwave link berupa komunikasi satelit,” jelas Menkominfo dalam Konferensi Pers Penandatanganan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Penyediaan Hot Backup Satellite (HBS) dan Jasa Pengoperasian yang berlangsung hibrida dari Kempinski Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (15/03/2022).
Menurut Menteri Johnny agar layanan komunikasi satelit bisa optimal, Kementerian Kominfo memilih teknologi terbaru dan sesuai dengan kebutuhan wilayah kepulauan di ekuator.
“Untuk pengadaan satelit, saya telah meminta untuk menyiapkan agar satelit berikutnya adalah satelit dengan teknologi software defined satellite, yakni satelit yang wilayah layanannya bisa diatur melalui software-nya di hulu, Nah, akan kita pelajari dan mudah-mudahan teknologi yang baru ini akan memberikan atau memungkinkan harga-harga satelit yang lebih kompetitif lagi,” jelasnya.
Menkominfo menjelaskan, HBS merupakan cadangan untuk SATRIA-I menggunakan teknologi very high-throughput sedang dibangun dan dijadwalkan selesai pada pertengahan 2023. Satelit HBS juga menyediakan kapasitas tambahan bagi infrastruktur jaringan internet.
“Dari sisi bandwith, HTS dengan teknologi yang baru ini memiliki kapasitas yang setara dengan Satelit SATRIA-I. Untuk jelasnya, 150 Gbps ini dipakai oleh BAKTI Kominfo sebesar 80 dan lebihnya akan dipakai negara-negara di sekitar ASEAN. Penggunaan sendiri oleh PSN untuk menggantikan kebutuhan Satelit Nusantara-2 yang gagal diletakkan diorbit pada April tahun 2020 yang lalu,” jelasnya.
Menteri Johnny menegaskan telah mempertimbangkan aspek teknis oleh operator, pengguna, maupun pabrik pembuatan satelit.
“Sudah pasti diperhitungkan, dianalisa dengan baik. Jadi jelas ya, satelit ini adalah Ka-band, sedangkan satelit milik Telkom adalah Ku-band dan C-band, sehingga tidak akan saling mengganggu,” tandasnya. (Korina Mudumi)