Jayapura – Pemerintah Provinsi Papua dan kabupaten/kota diminta mensosialisasikan program beasiswa putra putri Papua 2022. Tujuannya agar menarik banyak minat putra-putri Papua mengikuti program beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Hal ini disampaikan Direktur Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Dwi Larso usai melakukan pertemuan dengan Asisten I Setda Papua, Doren Wakerkwa beserta jajaran di Jayapura, Rabu (16/3/2022).
Dwi Larso mengatakan, program beasiswa putra-putri Papua ini baru diselenggarakan di tahun ini. Dalam program ini, pendaftar beasiswa tidak dikenakan syarat IPK dan TOEFL.
“Program ini memberikan relaksasi bagi para pendaftar. Untuk waktu pendaftaran sendiri sudah dibuka pada Februari dan nanti dibuka kembali pada Juli,” jelasnya.
Terkait dengan kuota, dikatakannya hal itu bergantung dengan anggaran. Sebab anggaran LPDP bergerak setiap waktu. Namun ia mengharapkan dapat menerima sebanyak-banyaknya putra putri Papua di program ini.
“Tahun 2021 lalu, penerima beasiswa S2 dan S3 dari Papua berjumlah sebanyak 356 orang baik itu di dalam maupun luar negeri. Semoga tahun ini meningkat jumlah penerima beasiswa dari Papua,” tambahnya.
Ia pun menuturkan, beasiswa LPDP dalam program putra-putri Papua 2022 ini mengcover biaya pendidikan dan biaya hidup penerima beasiswa. Dengan rincian, untuk magister dengan durasi pendanaan paling lama 24 bulan dan doktor dengan durasi studi paling lama 48 bulan.
“Kami waktu mengirim penerima beasiswa sudah dicadangkan dananya sampai selesai untuk S2 itu dua tahun dan S3 selama empat tahun. Harapannya mereka selesai di tahun ini. Kalau tidak selesai mereka boleh mitna perpanjangan tapi dengan dana mandiri,” tandasnya.