JAYAPURA – Gubernur Papua Lukas Enembe mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga perdamaian, ketentraman dan jangan mau diadu domba hanya untuk lepentingan politik.
Gubernur melalui Juru Bicara Gubernur, M. Rifai Darus, SH, MH dalam press releasenya mengajak seluruh elemen masyarakat baik tokoh adat, agama, pemuda, perempuan dan tokoh masyarakat serta tokoh intelektual supaya tidak terpecah dengan agenda politik adu domba.
Dimana, adanya kepentingan oknum tertentu yang ingin menjatuhkan roda pemerintahan Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH dengan membangun wacana dan opini agar pemerintah pusat menunjuk Penjabat Gubernur Papua dikarenakan Gubernur Lukas Enembe sedang sakit.
“Gubernur mengajak seluruh elemen masyarakat yang ada di Papua untuk menjaga perdamaian dan ketentraman. Beliau tidak anti terhadap kritik tapi jangan sekali-kali menggunakan atribut politik yang dapat memantik api polemik,” tegas dalam rilisnya.
Dikatakan, Gubernur Enembe telah menerima sejumlah masukan dan kritik yang diberikan oleh sejumlah tokoh menyoal kondisi fisiknya.
Namun Gubernur menganggap bahwa penyampaian pendapat yang datang dari sudut pandang setiap kelompok masyarakat Papua akan selalu diterima dan menjadi masukan yang berharga bagi kepemimpinannya, selama koridor yang digunakan selalu dalam ruang yang sejuk, damai dan beretika.
Terkait argumentasi “Gubernur yang sakit-sakitan telah mengakibatkan kegaduhan birokrasi dan minusnya pelayanan publik” yang disampaikan oleh sebuah kelompok, Gubernur Papua Lukas Enembe menyatakan bahwa argumentasi tersebut tidak berdasar.
Gubernur menuturkan, bahwa pasca pengobatannya dari Singapura beberapa bulan yang lalu memang telah dilakukan sejumlah penataan organisasi pada Pemerintahan Provinsi Papua yang semata-mata untuk memperkuat koordinasi dan mengakselerasi kinerja.
“Sebagai Warga Negara Indonesia, Gubernur Papua memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pemenuhan hak atas kesehatan dengan berbagai macam cara, baik pencegahan dan penyembuhan. Proses pengobatan yang dijalani oleh Gubernur telah menempuh prosedur yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang ada, termasuk mendapat izin dari Mendagri untuk melakukan medical check-up bertepatan pada masa libur natal dan tahun baru 2022,” terangnya.
Gubernur Lukas Enembe meminta kepada sejumlah tokoh yang mendesaknya untuk mundur ataupun digantikan oleh pejabat yang ditunjuk oleh Pemerintah Pusat agar lebih dulu memperkaya diri atas informasi yang sahih terkait kondisi fisik Gubernur dari otoritas resmi ataupun yang berwenang.
“Gubernur menyayangkan narasi-narasi keliru yang masih dalam koridor hipotesis sudah dianggap sebagai sajian ilmiah oleh kelompok tersebut,” ujarnya.
Gubernur Lukas Enembe meminta maaf apabila dalam penyampaian beberapa pidato ataupun sambutannya di sejumlah acara terlihat terbata-bata dan tidak lancar, namun daya kritis dan manajemen kepemimpinan yang beliau miliki masih teramat tebal dan kaya.
Gubernur Lukas menambahkan bahwa menjadi pemimpin bukan hanya membutuhkan mulut yang bisa berbicara, tetapi jauh dari itu, pemimpin membutuhkan otak yang mampu berpikir tangkas dan hati yang tulus dalam pengabdiannya.