Manokwari – Melalui program bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Manokwari melaksanakan program pelatihan teknisi listrik untuk mahasiswa dan mahasiswi asli Papua dari daerah Sanggeng, Manokwari yang dilaksanakan di Aula Fakultas Teknik Universitas Papua (Unipa), Kamis (25/11/2021.)
Program tersebut bekerjasama dengan Unipa Manokwari dan Pemerintah Kabupaten Manokwari melalui Dinas Perindakop dan UKM Kabupaten Manokwari.
Adapun total bantuan yang diberikan senilai Rp100 juta yang diberikan secara simbolis pada pembukaan kegiatan dari PLN kepada UNIPA disaksikan Pemkab Manokwari.
Dekan Fakultas Teknik Unipa Manokwari, Adelhard Beni Rehiara saat membuka kegiatan pelatihan menyampaikan program tersebut sebagai upaya meningkatkan sumber daya manusia atau SDM serta kompetensi pemuda dan pemudi khususnya di daerah Sanggeng.
“Ini sangat luar biasa bisa mendapatkan perhatian berupa program bantuan dari PLN. Saya minta kepada mahasiswa dan mahasiswi agar memanfaatkan peluang ini. Program ini harus benar-benar diikuti dengan baik oleh para peserta. Kesempatan untuk meningkatkan kualitas diri bisa lebih kompeten dan tentunya bisa bermanfaat kedepannya.” Kata Adelhard.
Manager PLN UP3 Manokwari melalui Arvy Tryudha selaku Manager Bagian Jaringan menyampaikan bahwa memilih Sanggeng lantaran sebagai salah satu wilayah kerja PLN Manokwari yang juga pertumbuhan usaha juga masif seperti kontraktor, instalasi listrik, dan lainnya.
Arvy menyampaikan harapan kepada para peserta pelatihan untuk mengikuti dengan fokus, serius dan penuh semangat sehingga bila sudah bekerja dapat memberikan semangat baru dan nilai-nilai positif dalam hal pelayanan PLN ke warga, dimana tidak lagi melakukan penyambungan ilegal yang tentunya berpotensi pada bahaya.
“Semoga pelatihan ini bisa bermanfaat para peserta juga berhasil dalam menerapkan ilmu ini dalam lingkungan kerjanya. Kami minta bantuan para peserta pelatihan untuk bisa menjadi contoh positif ke warga lainnya untuk tidak lagi melakukan penyambungan ilegal yang tentunya juga berpotensi pada kecelakaan, kebakaran dan hal-hal yg merugikan lainnya,” ucapnya.
Peserta pelatihan sebanyak 25 orang. Selain pelatihan, peserta juga akan mendapatkan peralatan, modal kerja dan sertifikat. (Red)