Jayapura – Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Papua, Naek Tigor Sinaga mengatakan, pertumbuhan ekonomi Papua tertinggi di Indonesia.
Pada triwulan III tahun 2021, perekonomian Papua tumbuh tinggi 14,54 persen, jauh di atas nasional yang hanya 3,51 persen.
Sementara, pertumbuhan ekonomi Papua sampai akhir tahun 2021, kata Naek, diperkirakan lebih dari 14 persen.
“Pertumbuhan ekonomi Papua menjadi katup pengaman momentum pertumbuhan ekonomi secara nasional. Kita berada nomor dua di kawasan Timur Indonesia setelah Sulawesi Selatan. Ini artinya Papua sebagai dewa penyelamat pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Naek usai kegiatan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, Kota Jayapura, Papua, Rabu (24/11/2021).
“Kenapa, karena memang sektor pertambangan kita memberikan kontribusi yang luar biasa sekitar 34,6 persen. Dengan perekonomian dari tambang yang luar biasa ini memberikan dampak pertumbuhan ekonomi secara nasional,” sambungnya.
Pihaknya optimis pertumbuhan ekonomi Papua tahun 2022 tumbuh dua digit atau lebih dari 10 persen. Jika dibandingkan nasional 4,7 – 5,5 persen, pertumbuhan ekonomi Papua dua kali lipat,” kata Naek Tigor Sinaga selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua usai kegiatan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia,
Untuk menjaga momentum tersebut, kata Naek, perlu adanya sinergi dan menciptakan inovasi percepatan digitalisasi, baik di pemerintahan maupun swasta khususnya UMKM.
Sekretaris Daerah Papua, M.Ridwan Rumasukun menyampaikan bahwa dengan pertumbuhan ekonomi yang tergolong tinggi, maka Papua turut menahan perlambatan ekonomi nasional yang lebih dalam yang dipicu oleh pembatasan aktivitas akibat penyebaran Covid-19 varian delta di bulan Juni hingga Agustus 2021.
“”Pertumbuhan sektor tambang tergolong tinggi dan kontribusinya cukup besar, kami mengapresiasi dan menyambut baik pencapaian tersebut. Dan dukungan terhadap sektor tambang dapat terus diberikan sehingga semakin memberikan dampak positif untuk perekonomian Indonesia,” kata Sekda.
Sekda mengatakan, pentingnya kinerja sektor pertambangan yang menjadi tumpuan ekonomi Papua dan keberhasilan penyelenggaraan PON XX sebagai momentum pemulihan sektor non tambang.
Pertumbuhan ekonomi Papua, kata Sekda, yang tergolong tinggi utamanya didorong oleh pertumbuhan sektor tambang yang pada tahun 2021.
“Pencapaian tersebut tidak terlepas dari keberhasilan perusahaan tambang terbesar di Papua yang telah sukses mengalihkan operasional tambang terbuka menjadi tambang bawah tanah dengan produksi konsentrat yang terus menunjukkan peningkatan,” ucapnya. (Zulkifli)