Jayapura – Pasca penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, Fraksi PDI Perjuangan DPR Papua mengapresiasi atas suksesnya penyelenggaraan PON XX di Bumi Cenderawasih, dengan tiga suksesnya yakni Sukses Prestasi, Sukses Penyelenggaraan dan Sukses Administrasi atau Pertanggungjawaban.
Selain itu, Fraksi PDI Perjuangan juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Provnsi Papua, Pemerintah Kabupaten/Kota, PB PON dan segenap atlet dan seluruh masyarakat Papua.
“Sukses ini harus disadari telah membawa dampak ekonomis bagi masyarakat di Papua. Sukses pelaksanaan PON XX ini juga membawa dampak psikologis buat kami sebagai orang Papua merasa bangga karena Papua bisa menggelar perhelatan akbar seperti PON, termasuk mengenalkan Papua kepada seluruh rakyat Indonesia dari berbagai provinsi, sehingga sebagai orang Papua kami tidak kehilangan muka berada di rupublik ini,” kata Bendahara Fraksi PDI Perjuangan DPR Papua, Mega MF Nikijuluw, SH didampingi Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR Papua, Paskalis Letsoin, SH, MH dan Wakil Ketua II DPR Papua, Edoardus Kaize, SSi yang juga sebagai Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR Papua saat membacakan pernyataan pada Press Conference di Ruang Fraksi PDI Perjuangan DPR Papua, Rabu malam, 27 Oktober 2021.
Namun, Fraksi PDI Perjuangan DPR Papua berharap dengan suksesnya penyelenggaraan dan prestasi dalam PON XX Papua ini, tidak membuat larut dan melupakan sukses administrasi dan akuntabilitas.
Bahkan, Fraksi PDI Perjuangan DPR Papua ini juga mengingatkan untuk sebisa mungkin secepatnya menyelesaikan utang piutang dengan para pihak, penyelesaian jasa panitia dan official dan lainnya serta penyelesaian venue – venue yang belum tuntas pengerjaannya.
Terkait penyelesaian honor jasa para pihak dalam pagelaran PON XX serta janji bonus bagi atlet peraih medali, Fraksi PDI Perjuangan DPR Papua berpandangan agar segera diselesaikan dalam waktu yang tidak terlalu lama, karena ini menyangkut tenaga manusia yang sudah digunakan.
“Terkait beredarnya isu tentang adanya potongan-potongan biaya yang dikenakan dari honor jasa para pihak dan lainnya, kami harap ini tidak terjadi,” tegasnya.
Selain itu, lanjut Mega, terlaksananya PON XX Papua juga menyisakan pekerjaan rumah bagi Pemprov Papua diantaranya kelanjutan pembangunan venue PON, status kepemilikan dan penanggungjawab pengelolaan venue – venue PON.
“Juga pembinaan cabang olahraga dan atlet di Papua harus mendapatkan perhatian serius pemerintah daerah melalui KONI Papua dan instansi terkait, sehingga pagelaran PON XXI tahun 2024 mendatang dan seterusnya, Papua bisa menampilkan atlet – atlet yang berdomisili di Tanah Papua, tanpa harus mengontrak atlet dari luar Papua,” tandas Mega.
Ditegaskan, terkait dengan pemberian bonus bagi atlet PON XX Papua peraih medali oleh pemerintah daerah, agar dapat diselesaikan dan penyelenggaraan PON XX tahun 2021 diharapkan jangan membenani APBD tahun 2022.
Sementara itu, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR Papua, Paskalis Letsoin, SH, MH mengatakan, jika PON XX Papua selain memberikan dampak ekonomi, tetapi juga mengenal Papua secara utuh kepada kontingen PON dari berbagai provinsi.
“Sebab, selama ini pandangan terhadap Papua sangat sempit, tapi dengan adanya penyelenggaraan PON XX, orang semua bisa memahami secara baik, bahwa oh ternyata Papua maju tidak seperti yang dibayangkan mereka,” ujar Paskalis.
Wakil Ketua II DPR Papua, Edoardus Kaize, SSi menambahkan, jika ada target sebelum dan setelah pagelaran PON XX di Papua, termasuk capaian.
Untuk itu, sebagai salah satu pimpinan DPR Papua, Edoardus Kaize mengharapkan supaya pasca PON XX, hal-hal yang masih kurang atau belum terselesaikan, dapat secepatnya dibereskan.
“Ini supaya jangan ada kesan yang kurang bagus atau kurang baik PON baru pertama di Papua dan kita sudah bangga, tapi kemudian ada hal pasca PON ini, yang kita tidak bisa diselesaikan. Sehingga ini bisa menjadi sesuatu yang mencoreng atas kebanggaan kita terhadap prestasi yang diukir,” kata Edo Kaize sapaa akrab Politikus PDI Perjuangan Papua ini.
“Apalagi, orang juga bicara tentang Papua itu ada OPM dan segala macam, namun orang datang dan ikut PON, ternyata aman saja selama digelar, mereka enjoy saja. Atlet tidak merasa terganggu, pelaksanaan PON lancar, pembukaan dan penutupan tidak virtual, itu luar biasa dan perlu mendapatkan apresiasi,” sambungnya.
Edo Kaize, mengatakan, terkait soal prestasi, meski ada yang belum mendapatkannya, namun diharapkan pada PON selanjutnya, Papua bisa mempertahankan prestasi dan bisa meningkatkan prestasinya. Apalagi, fasilitas atau venue yang ada ini bertaraf internasional yang bisa digunakan untuk menghasilkan atlet terbaik pada PON XXI.
Namun ketika disinggung soal perawatan venue pasca PON XX, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR Papua, Paskalis Letsoin mengatakan, jika Fraksi PDI Perjuangan DPR Papua tentu akan mensupport jika Pemprov Papua ketika mengajukan anggaran untuk perawatan atau pengelolaan venue.
“Ya, kami berharap jika venue itu menjadi tempat atlet – atlet kita untuk berlatih dan diharapkan pada PON XXI memdatang bisa meraih prestasi lagi atau setidaknya bisa mempertahankan prestasi pada PON XX, karena itu ditentukan penggunaan venue yang ada dan pembinaan atlet,” jelasnya.
Wakil Ketua II DPR Papua, Edoardus Kaize kembali menambahkan, jika Fraksi PDI Perjuangan juga akan mendukung untuk perawatan dan pembinaan atlet.
“Jadi, kalau pemerintah daerah kurang mampu, pasti kita akan berteriak ke Jakarta. Karena ini asset Negara yang harus dijaga, dipelihara oleh pemerintah untuk kepentingan Negara, termasuk pembinaan atlet dan mempersiapkan sukses – sukses di bidang olahraga di waktu mendatang,” ujar Edo Kaize.
Namun saat ditanya soal dampak hukum pasca PON seperti kasus – kasus sebelumnya, Paskalis Letsoin mengatakan, jika pihaknya masih berpendapat positif bahwa masih berjalan dengan baik soal pertanggungjawaban pelaksanaan PON XX.
“Terlalu premature kalau kemudian kita bilang si A, si B, si C apa akan ditangkap. Lagi pula itu bukan ranahnya kami, sehingga kami tetap berpandangan positif terhadap kerja – kerja teman-teman PB PON ataupun siapapun yang terlibat penyelenggaran PON. Makanya kami bilang sukses PON XX, jangan dihantui sukses administrasi dan akuntabilitas, karena kami pun berharap mereka sukses administasi dan akuntabilitas. “Papua Torang Bisa”, tandas Paskalis Letsoin yang juga sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR Papua. (Tiara).