Jayapura – Anggota Komisi I DPR Papua bidang Pemerintahan, Politik, Hukum dan HAM, Yonas Alfons Nussy meminta agar Panglima TNI dan Pangdam XVII/Cenderawasih serta Pangdam XVI/Kasuari juga memberikan kesempatan kepada anak-anak asli Papua maupun non Papua yang sudah lama mengabdikan diri di Papua menjadi perwira TNI.
Bahkan, Anggota DPR Papua dari Jalur Pengangkatan atau Otsus itu, meminta agar menyiapkan generasi OAP dalam berkarir sebagai perwira hingga perwira tinggi alias jenderal di lingkungan TNI.
Pasalnya, ia menilai bahwa anak Papua yang telah menjadi perwira tinggi di TNI seperti Laksamana Madya TNI (Purn) Freddy Numberi, Brigjen TNI (Purn) Abraham Oktovianus Atururi, Letjen TNI Herman Asaribab (alm), Letjen TNI Hamdan Ali Bogra dan Letjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau, kini seolah terputus dengan adik-adik atau junior dibawahnya yang berkarir di TNI untuk menggantikan mereka.
Menurutnya, meskipun saat ini ada rekrutmen untuk sekolah perwira TNI yang telah dibuka oleh Kodam XVII/Cenderawasih, namun sesuai dengan aturan, prajurit TNI harus mengikuti tes seleksi perwira TNI.
“Untuk itu, sebagai wakil rakyat, saya memohon kepada Panglima TNI dan Pangdam XVII/Cenderawasih untuk dapat memperhatikan dan melihat anak-anak Papua maupun anak-anak non Papua yang telah bekerja dengan setia membhaktikan dirinya di Provinsi Papua, untuk tidak terlalu mempersulit atau memberatkan dalam seleksi perwira itu,” kata Yonas Nussy kepada Pasific Pos di ruang kerjanya, Senin 25 Oktober 2021.
Kendati demikian Yonas Nussy mengakui, jika memang pihaknya tidak bisa melakukan intervensi terhadap keputusan dalam lembaga itu dalam hal rekrutmen perwira, namun ia melihat banyak prajurit TNI khususnya OAP yang telah membhaktikan dirinya dengan sungguh – sungguh di Korem – Korem yang berupaya mengikuti seleksi masuk perwira.
Yang jelas lanjut Yonas Nussy, DPR Papua tentu selalu siap melakukan komunikasi dengan eksekutif dalam rangka upaya mewujudkan banyak prajurit TNI khususnya dari OAP untuk bisa masuk dan diterima sekolah perwira TNI atau memperbaiki status kepangkatan mereka.
“Tapi kami juga beri apresiasi kepada TNI, baik Kodam XVII/Cenderawasih dan Kodam Kasuari yang telah menjaga kedaulatan Indonesia yang ada di Papua dan Papua Barat, sehingga mereka tidak sendiri, tapi mereka didukung pemerintah daerah dan DPR Papua memberikan dukungan penuh, sehingga mereka bisa ikut pendidikan perwira TNI,” tandas Nussy sapaan akrabnya.
Hanya saja, ia tetap berharap banyak OAP yang bisa menggantikan jenjang kepangkatan senior mereka seperti Freddy Numberi, alm Herman Asaribab dan lainnya hingga menjadi perwira tinggi atau jenderal.
“Ya, memang para senior seperti pak Freddy Numberi, Bram Ataruri dan Alm Herman Asaribab, ini jauh sekali rentangnya dengan juniornya. Untuk mempersiapkan itu, kita butuhkan perwira – perwira muda khususnya dari OAP, sehingga dengan kerendahan hati saya minta kepada Panglima TNI, Pangdam XVII/Cenderawasih dan Pangdam Kasuari untuk dapat memperhatikan mereka untuk bisa menjadi perwira, sehingga tidak dianggap sulit bagi OAP untuk menjadi perwira bahkan hingga jenderal,” tuturnya.
Menurut Yonas Nussy, ada banyak anak-anak OAP yang ada di TNI merasa kesulitan untuk mendapatkan perwira karena harus ada dukungan termasuk finansial dan lainnya sehingga bisa melanjutkan sekolah perwira tersebut.
“Untuk itu, kami akan melakukan komunikasi dengan Panglima TNI, karena dari Mabes Polri kami sudah melakukan komunikasi. Itu komitmen kami sebagai wakil rakyat untuk melahirkan anak-anak Papua menjadi perwira tinggi alias jenderal di negerinya sendiri, dalam memperkuat kedaulatan Negara di Papua,” tandas Yonas Nussy.
Sementara itu, ditempat yang sama, Anggota Komisi I DPR Papua, Laurenzus Kadepa yang juga mendukung perekrutan OAP untuk menjadi perwira di lingkungan TNI mengatakan, kalau bisa bukan hanya di Polri saja, di TNI ini juga anak-anak OAP harus bisa untuk menjadi perwira.
“Di TNI juga penting, karena dulu orang Papua di TNI, luar biasa semua mulai dari pak Freddy Numberi, Bram Ataruri hingga terakhir masih ada Ali Bogra dan Pak Wayangkau. Itu sangat luar biasa,” ungkap Kadepa.
Namun legislator Papua ini mengakui, jika senior mereka dengan generasi OAP yang ada di lingkungan TNI saat ini, memang sangat jauh sekali rentang karir.
Menurut Politisi Partai NasDem itu, mestinya harus ada prajurit OAP yang ada dibawahnya, tidak boleh terputus atau jauh rentangnya dengan senior mereka, sehingga harus ada pengganti mereka dalam sisi kaderisasi bagi OAP dalam jajaran mulai dari perwira, perwira menengah dan perwira tinggi.
“Saya dan tentunya teman-teman yang lain juga mau orang Papua banyak yang berpangkat jenderal nantinya. Kenapa hanya dari Batak dan Jawa saja yang banyak, kami juga mau jenderal dari orang Papua,” tutup Kadepa. (Tiara)
