Jayapura – Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Papua, Naek Tigor Sinaga mengatakan, sinergi serta kolaborasi yang telah terjalin baik telah memberikan optimisme akan pemulihan dan kebangkitan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat di Papua.
“Oleh karenanya, mari bersama kita perkuat kolaborasi dan sinergi yang telah ada, untuk mendukung perekonomian Papua,” ucap Naek dalam acara penyerahan penghargaan piagam dan plakat WTP, penghargaan TPID, serta pengukuhan TP2DD dan TPAKD, di Kantor Gubernur Papua, Senin (18/10/2021).
Naek menambahkan, pentingnya sinergi dalam mendorong pemulihan ekonomi dan pengendalian inflasi di Papua. Prekonomian Papua mengalami pertumbuhan pada triwulan II ini sebesar 13,14%(yoy), serta 2,81%(yoy) untuk ekonomi non tambang.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut, kata Naek, khususnya pada sektor non tambang, diprakirakan akan semakin membaik seiring dengan upaya vaksinasi yang masif oleh Pemerintah Daerah, peningkatan kesadaran pelaku usaha dan masyarakat dalam menjaga protokol kesehatan, serta suksesnya penyelenggaraaan PON XX di Papua.
Di sisi lain, Inflasi Provinsi Papua masih terjaga pada tingkat yang relatif rendah yakni -0,40%(yoy) hingga bulan September, dan diprakirakan akan tetap terjaga pada rentang target Nasional hingga akhir tahun 2021.
“Hal ini tentu tidak terlepas dari kolaborasi dan sinergi yang kuat dari seluruh pihak, baik pemerintah, instansi vertikal, masyarakat dan juga kerja keras Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di seluruh lingkup Provinsi Papua,” ucapnya.
Dia mengatakan, penghargaan yang telah diterima, tentu menjadi motivasi dalam mendorong program Pengendalian Cepat Menuju Papua Satu Harga (PACE JUARA) yang menjadi ikon atau semangat bagi TPID di provinsi Papua.
Hal lainnya, kata Naek, adalah peran penting Fiskal serta tata kelola keuangan pemerintah bagi perekonomian Papua. Kebijakan program PEN dalam belanja APBN dan APBD di provinsi Papua, khususnya di tengah pandemi Covid-19 sangat diperlukan dalam menjaga daya beli masyarakat, keberlangsungan pembangunan, serta pemulihan dunia usaha.
“Tentu kami sangat mengapresiasi, komitmen pemerintah daerah dalam mendorong tata kelola keuangan yang baik yang dibuktikan dengan pemberian opini Wajar Tanpa Pengecualian kepada 18 Pemerintah Daerah yang hadir pada kesempatan kali ini,” kata Naek.
“Kami optimis bahwa kedepannya pengelolaan keuangan akan semakin maju dalam mendukung pelayanan publik yang optimal,” sambungnya.
Naek juga mengatakan bahwa upaya percepatan digitalisasi daerah secara berkelanjutan, perkembangan serta adaptasi teknologi yang terakselerasi selama pandemi Covid-19, memberikan peluang baru dalam digitalisasi ekonomi di Papua.
Peningkatan transaksi e-commerce sepanjang triwulan II 2021 mencapai 77,73 persen (yoy), hal tersebut diikuti oleh peningkatan transaksi online pada ATM/Debet dan Kartu Kredit.
“Kami sangat mengapresiasi pembentukan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di masing-masing Kabupaten/Kota yang memberikan optimisme terhadap upaya digitalisasi daerah dalam meningkatkan potensi penerimaan daerah dan tata kelola yang lebih baik,” ujarnya.
Kedepannya, diharapkan TP2DD dapat segera menyusun roadmap percepatan serta perluasan digitalisasi di Papua.
“Dengan adanya pengukuhan pada hari ini, kami optimis bahwa digitalisasi di Papua akan merambah ke seluruh sektor dan memberikan dampak nyata bagi perkembangan inovasi, entrepreneurship serta kesejahteraan masyarakat di Papua,” ucap Naek. (Red)