TIMIKA — Tim basket 3×3 putri Papua meraih medali emas usai sukses mengalahkan Bali dengan skor 14-4 di partai final yang berlangsung di GOR Mimika Sport Complex, Kamis (14/10/2021). Bali yang kalah meraih perak, sementara DKI Jakarta sukses menyabet medali perunggu, usai mengalahkan Sumatera Barat dengan skor 12-12.
Di hari yang sama, tim basket 3×3 putra DKI Jakarta sukses meraih emas PON XX Papua usai mengalahkan Jawa Barat yang meraih perak. Sementara Jawa Timur meraih medali perunggu setelah mengalahkan Jawa Tengah dengan skor 19-15.
Pebasket putri Papua, Lea Elvensie Wolobuno Kahol kepada pers mengaku tak henti-hentinya mengucap syukur kepada Tuhan atas kemenangan timnya. Dengan dua tahun latihan yang sangat fokus dan intens, akhirnya ia dan rekan-rekannya dapat meraih medali emas.
“Terima kasih kepada keluarga, pelatih, dan seluruh masyarakat Papua yang telah mendukung kami. Kami berharap agar tim basket 3×3 putri Papua bisa terus dikembangkan. Sebab talenta para pemain muda Papua luar biasa. Ini jadi modal ke depan menghadapi turnamen atau kompetisi lain,” ujar Lea.
Michelle Kurniawan, pebasket putri Bali mengatakan, kendati timnya kalah di final menghdapi tuan rumah dan hanya mendapat medali perak, ia tetap merasa puas.
“Apa yang kami capai tetaplah luar biasa. Kita sudah maksimal,” katanya.
Pada kesempatan itu, Michelle yang merupakan sahabat dekat Lea, memuji permainan tim Papua, yang kini menjadi tim yang hebat dan dan layak menjadi juara.
Sementara itu, pebasket putri asal DKI Jakarta, Nadya bersyukur bisa menyumbangkan medali perunggu. “Kita sudah kasih yang terbaik. Saya percaya kerja keras tidak mengecewakan hasil, mati-matian sehingga bisa ada hasil,” ujarnya.
Berharap Basket 3×3 Diteruskan
Untuk pertama kalinya, cabang olahraga (cabor) basket 3×3 putra dan putri dipertandingkan secara resmi pada PON XX 2021 di Papua. Sebelumnya, pada PON XIX Jawa Barat 2016, disiplin ini merupakan cabor ekshibisi.
Oleh karena itu, sejumlah pemain dan pelatih mengapresiasi Perbasi dan Panitia Pelaksana (Panpel) cabor basket 3×3 di Mimika, Papua. Apalagi dengan fasilitas GOR Mimika Sport Complex (MSC) yang sangat megah dan fasilitas yang lengkap.
“Kiranya ke depan, basket 3×3 di Indonesia bukan hanya diikuti oleh “tim buangan”, tapi pertandingan yang bisa diandalkan. Liga basket 3×3 saya sambut baik agar olahraga ini bisa diangkat dengan baik,” kata Nuban, pebasket putra asal Sulawesi Selatan.
Pemain Jabar, Dio Syahputra juga berharap Perbasi agar pertandingan basket 3×3 pada PON bisa dilanjutkan.
“Pertama kali di PON XX ini, cukup bagus dan menarik. Jadi di basket bukan hanya 5×5 tapi ada 3×3 indoor,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan pemain Riau, Danny Ray. Menurutnya, kompetisi basket 3×3 sangat baik diadakan terus agar muncul atlet-atlet handal yang mengarumkan nama daerah dan Indonesia.
“Ini jadi ajang yang baik. Perlu diperhatikan dan terus dipertandingkan pada PON ke depan,” tuturnya.
Harapan serupa disampaikan pebasket Jateng, Zulfikar Nur Mukhlisin. “Basket 3×3 di PON XX Papua sudah mendapat tempat. Maka ini harus terus digelar dengan dukungan penuh Perbasi,” ucapnya.
Sementara itu, pebasket putri asal Bali, Regita menyatakan sangat takjub dengan digelarnya basket 3×3. Ia juga memuji kekuatan tim basket 3×3 putri, tuan rumah Papua yang sangat kuat.
“Mereka bermain sangat bagus, mereka sangat kuat dari sisi fisik dan mental, dan mereka layar juara,” tegasnya. (humas pb pon papua)