JAYAPURA – Sepakbola Papua memastikan lolos ke babak 6 besar sebagai juara grup A cabang olahraga Sepakbola PON XX 2021 dengan poin 9. Pasukan Eduard Ivakdalam itu menyapu bersih 3 pertandingan. Tim Sepakbola Nusa Tenggara Timur menjadi tumbal ketiga tuan rumah setelah menyerah dengan skor 4-0 pada partai pamungkas grup yang dilaksanakan di Stadion Mandala Jayapura, Minggu (3/10/2021).
Papua yang sudah dipastikan lolos memilih untuk bermain aman dalam pertandingan ini. Beberapa pemain kunci diparkirkan sejak menit awal. Papua sudah aman memilih untuk menjaga pemainnya.
Meski sudah dipastikan lolos, Papua ternyata masih memburu kemenangan. Ricky Cawor dan Balinsa berhasil menciptakan peluang emas di babak pertama.
Peluang emas pertama Papua hadir dari Balinsa pada menit 20″. Untungnya, sepak kaki kanannya dari luar kotak penalti masih melambung tinggi di atas mistar gawang lawan.
Papua sebenarnya memiliki peluang besar untuk unggul lebih dulu pada menit 24″. Giliran Ricky Cawor yang memiliki peluang emas di dalam kotak 16 lawan. Berdiri tanpa pengawalan, Ricky justru gagal membawa Papua unggul. Tendangannya masih melebar di sisi kiri gawang NTT.
Sebaliknya, NTT hanya menunggu pemain Papua melakukan kesalahan untuk melakukan serangan balasan. Namun, rapatnya pertahanan tuan rumah membuat pemain NTT kesulitan untuk masuk ke kotak 16.
NTT yang sudah kehilangan harapan untuk lolos ke babak 6 besar tetap tampil ngotot. Mereka tetap berusaha untuk mendapatkan kemenangan hiburan bagi para pendukungnya yang datang memadati Stadion Mandala Jayapura.
Peluang terbaik hadir dari Daud Banoet pada menit 40″, sayang tendangannya masih diselamatkan oleh tiang gawang. Papua yang mendominasi jalannya pertandingan akhirnya mampu mengoyak jaring NTT pada menit 42 melalui Ricky Cawor.
Ricky Cawor mendapatkan sodoran bola di dalam kotak penalti langsung disambar dan menghujam jala gawang NTT yang dikawal oleh Afrianus Moi Skor 1-0 untuk Papua bertahan hingga bubaran.
Dari ruang ganti, tempo permainan kedua tim sedikit menurun. Tapi, Papua yang tampil di depan pendukungnya mulai gencar melakukan serangan pada 15 menit babak kedua. Beberapa kali anak-anak Papua melakukan percobaan namun belum merubah kedudukan.
Papua sebenarnya memiliki kans untuk menambah gol pada menit 65 melalui titik putih. Sayangnya kiper Papua, Jhon Pigai gagal menjalankan tugasnya dengan baik. Sepakannya mampu ditepis oleh kiper NTT Afrianus Moi.
Ricky Cawor yang terus memberikan teror kembali mencatatkan namanya untuk kedua kalinya di papan skor pada menit 73″. Ricky yang melakukan solo run kemudian mengecoh kiper NTT sebelum mengoyak jaring gawang NTT untuk kedua kalinya.
Unggul 2-0 tak membuat Papua menurunkan tempo permainan, bahkan Papua kembali mengubah skor menjadi 3-0 pada menit 89 melalui bola mati. Jhon Pigai yang gagal melakukan eksekusi penalti tak mengulang kesalahannya. Ia mampu melepaskan tendangan ke pojok kanan yang mampu dihalau oleh kiper lawan.
Hanya berselang satu menit, Papua menambah penderitaan NTT setelah Rafiko Nawipa setelah melengkapi kemenangan Papua menjadi 4-0. Mendapatkan sodoran bola dari Ricky Cawor dalam kotak 16, Nawipa kemudian membuat Afrianus Moi memungut bola untuk keempat kalinya. Skor 4-0 tetap bertahan hingga bubaran.
Pelatih kepala Sepakbola Papua, Eduard Ivakdalam mengatakan, bahwa seluruh pemainnya tampil maksimal dan menjalankan seluruh taktik strategi sehingga mampu mengatasi permainan dari NTT.
“Bukan hanya pertandingan ini, tapi dalam tiga pertandingan terakhir semua pemain tampil luar biasa dengan menjalankan seluruh instruksi yang kami berikan. Dan pertandingan hari ini pemain tetap tampil baik,” ungkap Edu, sapaan akrabnya, usai pertandingan.
Legenda hidup Persipura Jayapura itu membeberkan alasan menunjuk Jhon Pigai sebagai eksekutor bola mati. Menurutnya, Jhon memiliki kelebihan melalui eksekusi bola mati.
“Dia cukup baik dalam melakukan penalti, dalam latihan kami selalu memberikan kesempatan. Dia mampu melakukan itu. Makanya saya percaya dia, selama ini selain ricky ada dia. Dan begitu juga saat tendangan bebas saya percayakan dia karena kaki kirinya bagus dan ia sukses menjalankan tugasnya,” ujar Edu.
Edu juga membeberkan mengenai persiap mereka menuju babak 6 besar. Menurut Edu, dengan sisa dua hari mereka hanya fokus pada pemulihan pemainnya.
“Waktu hanya dua hari, yang pasti kami hanya fokus pada masa recovery pemain. Kemudian kami akan pelajari video pertandingan tim yang ada satu tim dengan kita. Semoga di babak 6 besar pemain tetap tampil maksimal,” harap Edu.
Sementara itu, manajer Sepakbola NTT, Jimmy mengaku tuan rumah lebih tampil maksimal dari pada mereka. Bahkan Jimmy angkat topi dan memberikan support agar Papua bisa selalu tampil konsisten setiap pertandingan.
“Selamat buat Papua yang bisa tampil dengan baik dan konsisten di babak grup, kami doakan bisa tetap konsisten hingga final,” ujar Jimmy.
Dirinya juga melayangkan apresiasi kepada pemainnya yang tampil bagus selama babak penyisihan grup.
“NTT baru bisa tampil di ajang PON setelah 30 tahun dan bagi kami ini adalah pengalaman yang baik. Anak-anak saya bisa tampil dengan cukup baik di tiga game namun dewi fortuna belum berpihak,” ujar Jimmy.
“Satu hal yang sangat kami sesali adalah ketika lawan Jabar, wasit berikan kartu merah bagi NTT sehingga kami harus bermain 10 orang melawan Jabar. Keputusan wasit sangat merugikan NTT dan kami protes keras,” pungkasnya. (humas pb pon papua)