JAYAPURA—Ring Tinju GOR Cenderawasih, Jayapura, untuk perhelatan PON XX/2021 ternyata mengadopsi ring tinju pada Kejuaraan Tinju Asia Elite Boxing Championships 2021 di Le Meredien Dubai Hotel & Conference Centre, Uni Emirat Arab (UEA).
Demikian disampaikan Koordinator Pertandingan, Perwasitan dan Penanggungjawab Disiplin Cabor Tinju PON XX/2021 Papua, Alfred Kayoi, Sabtu (25/9/2021). Dikatakan pemasangan rigging yang mengelilingi ring tinju di GOR Cenderawasih, Jayapura, mengadopsi ring tinju pada Kejuaraan Tinju Asia Elite Boxing Championships 2021 di Le Meredien Dubai Hotel & Conference Centre, UEA.
Hal ini sebagaimana saran Ketua Umum PB Pertina Mayjen TNI (Purn) Komarudin Simanjuntak saat meninjau GOR Cenderawasih, Jayapura pada 19 September 2021 lalu, untuk memastikan kesiapan Panpel cabor tinju PON XX/2021 “Ini saran dari Pak Ketua Umum PB Pertina, yang terinspirasi dari ring tinju pada Kejuaraan Tinju Asia Elite Boxing Championships 2021 di Le Meredien Dubai Hotel & Conference Centre, UEA,” tuturnya.
Oleh karena itu, pihaknya mendisain ring tinju di GOR Cenderawasih, sesuai ring tinju yang ada di Le Meredien Dubai Hotel & Conference Centre, UEA. “Disitu dia lihat sesudah datang kemarin disini dia lihat GOR Cenderawasih ini memang memadai. Dan saya atur ini seperti di Dubai,” tukasnya.
GOR Cenderawasih Jayapura memiliki fasilitas pendukung, yakni sistem broadcasting, yang dilengkapi 6 in the home dan pencahayaan atau lighting serba modern tanpa mengganggu pandangan petinju dan wasit/hakim. Semua peserta yang masuk kedalam arena langsung terkoneksi. “Seluruh hasil pertandingan akan terekam. Usai pertandingan para wasit/hakim yang bertugas akan dievaluasi.
Jadi hasil penilaian itu betul betul sesuai dengan apa yang mereka lihat sudah tak ada rekayasa ata mau baku atur model mana. Kalau memang menang ya memang. Jangan dia menang akhirnya dikasih kalah,” terangnya. Alfred Kayoi yang juga Pengurus Pusat Pertina, Bidang Wasit/Hakim, (AIBA 1-Star Referee/Judge) menjelaskan suatu ketika ada kontingen yang merasa dirugikan dan tak menerima keputusan wasit/hakim, maka dipersilakan mengajukan protes.
“Ok kita masuk ada ruang yang kita sudah siapkan, untuk kita diskusi nanti akan diputar kembali dan disitu kita lihat betul- betul mutlak apa yang dia protes ini memenuhi syarat atau tidak. Tapi sebelum dia protes dia harus taruh dulu Rp 5 juta. Kalau memang dia kalah ya sudah. Tapi mudah-mudahan tak sampai begitu, karena wasit/ hakim yang bertugas di PON XX/2021 berpengalaman dan berkwalitas,” tegasnya.
“Ini suatu kelebihannya ring tinju PON Papua. Kita akan desain betul betul sistem internasional. Kami upayakan dia yang paling baik dan jadi contoh untuk nanti di daerah-daerah lain,” terangnya lagi. Menurutnya PON Papua mempunyai tensi tak sama dengan kejuaraan yang lain, karena di even olahraga nasional empat tahunan ini masing masing daerah ingin merebut medali emas sebanyak-banyaknya untuk ranking dari pada daerah daerah itu.
“Apalagi Gubernur Papua menjanjikan hadiah atau bonus Rp 1 miliar, jika atlit Papua mampu menyabet medali emas,” tukasnya. Pertandingan tinju PON XX/2021 Papua merujuk pada peraturan Association Internationale de Boxe Amateur (AIBA) atau Badan Tinju Amatir Sedunia. (humas pb pon papua)