Jayapura – Tim catur putri Papua siap mendulang emas sebanyak-banyaknya dalam ajang PON XX tahun 2021 di Papua. Peluang mendulang emas sangat besar, karena atlet yang diterjunkan sudah berpengalaman di PON sebelumnya dan meraih medali.
Manajer tim Catur Papua Haji Ariadi menyatakan rasa optimisnya akan kekuatan tim catur putri yang diterjunkan di PON. “Kami optimis dengan atlet putri yang diturunkan, karena sudah punya pengalaman main di PON sebelumnya dan meraih emas,”ujar Haji Ariadi, Minggu 12 September di Jayapura.
Tentu dengan pengalaman sudah pernah bermain di PON kemudian memperkuat tuan rumah Papua, menjadi modal yang kuat untuk meraih hasil maksimal. “Kami akan maksimalkan semua potensi yang ada, untuk hasil yang positif,”papar Haji Ariadi.
Baiq Vina Lestari salah seorang atlet catur putri Papua menyatakan rasa optimisnya. “Peluang kita dapat medali cukup besar, apalagi sebagai tuan rumah,”ujar Baiq peraih medali perak dan perunggu pada PON XVIII Riau tahun 2012 saat memperkuat tuan rumah.
Menurutnya, materi pemain tim catur provinsi lain yang ikut PON tahun ini di Papua, masih hampir sama dengan PON sebelumnya. “Pemainnya nyaris sama sehingga sudah saling mengenal karakter permainan, kami tinggal maksimalkan bermain sebagai tuan rumah,”ucap Baiq Vina kelahiran Lombok 26 Agustus 1985.
Hal senada juga dikatakan, Rida Mutiani pemain catur putri Papua kelahiran Kuningan Jawa Barat 28 September 1995. “Peluang medali ada, karena materi pemain provinsi lain yang diturunkan masih sama, sehingga kita sudah saling mengenal,”kata Rida peraih medali emas dan perunggu pada PON XIX Jawa Barat saat memperkuat tuan rumah.
Lanjut Rida yang mengenal catur sejak usia dini yakni saat sekolah dasar, peluang meraih emas sangat besar juga karena faktor lain yakni pemusatan latihan yang lumayan lama dan tuan rumah. “Pengaruh tuan rumah tentu membuat percaya diri kami tinggi, apalagi TC cukup lama dan kembali ke Papua lebih awal untuk adaptasi,”ujar Rida yang sudah mengikut Kejurnas catur pada usia 14 tahun.
Alyah Sekar Kinarsih juga atlet catur putri Papua menyatakan rasa optimisnya bakal meraih medali. Pemain kelahiran 12 Maret 2001 di Purwokerto yakin tim Papua lebih siap. “TC kita lumayan lama, dan kembali ke Papua lebih cepat untuk adaptasi, tentu membuat lebih siap,”ujar Alyah Pemain PON Banten tahun 2016.
Kendati demikian, ketiga atlet catur putri Papua itu sepakat mewaspadai dan memperhitungkan kekuatan Jawa Barat, DKI dan Jatim.
Pelatih Kepala Tim Catur Papua Ventje Ropa mengungkapkan, saat ini secara keseluruhan kesiapan timnya sudah lumayan baik. “Siap, ya jelas sudah siap, tinggal tunggu mainnya,”kata Ventje.
Asisten pelatih tim catur Papua Banjir Ambarita menyatakan bahwa, timnya saat ini lebih fokus menjaga kebugaran pemain hingga menjelang pertandingan.
“TC kami sudah lumayan cukup, jadi begitu di Papua kami konsentrasi menjaga stamina, kekompakan tim untuk selalu gembira. Jangan sampai kena malaria, jadi dibawain senang santai tapi tetap fokus dan serius,”kata Banjir Ambarita.