MERAUKE,ARAFURA,-Ketua GMKI Cabang Merauke, Elsye Titihalawa mengemukakan bahwa fokus pelayanan kepada masyarakat yang diusung oleh GMKI selama ini merupakan bagian dari program kerja dan fungsi dari GMKI itu sendiri. Oleh sebab itu GMKI berupaya untuk terus melakukan terobosan-terobosan positif dan peka terhadap masalah-masalah sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Salah satunya ketika publik dihebohkan dengan kasus pelecehan seksual yang dialami seorang balita belum lama ini, GMKI berupaya untuk pro aktif menyikapi kasus tersebut.
Menurutnya sangat ironis dan memprihatinkan karena di tengah masa pandemi seperti sekarang ini kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak justru semakin meningkat. Oleh sebab itu ia berharap agar semua pihak dapat lantang menyuarakan tentang perlindungan anak dan perempuan karena perempuan bukan objek pemuas nafsu namun perempuan adalah pendukung kaum pria. Tidak dapat dipungkiri dengan perkembangan zaman yang semakin pesat di tengah era globalisasi seperti saat ini, kejahatan dapat terjadi kapan saja.
Pelaku-pelaku kejahatan dapat memanfaatkan kesempatan dan peluang yang ada untuk melancarkan aksi mereka dengan mudah. Oleh karena itu guna mencegah anak-anak menjadi sasaran predator sangat dibutuhkan edukasi dan perhatian khusus dari para orang tua. “Penting sekali untuk memperhatikan anak-anak kita terutama yang masih kecil, jangan lengah bahkan kalau dimungkinkan perlu diawasi selama 24 jam. Anak tidak bisa jauh dari jangkauan mata orang tua khususnya dalam pergaulan dimana orang tua harus mengedukasi anak untuk menghindari diri dari tindakan pelecehan,”jelas Elsye kepada ARAFURA News di Café Bistro.
Terkait dengan kasus pelecehan balita tersebut, GMKI turut menggandeng sejumlah OKP dan komunitas lain yang memiliki kepedulian yang sama dan dimotori oleh kaum perempuan, seperti KOHATI, HMI, Ikatan Mahasiswa Kei dan Mimpi Perempuan Timur. “Mendengar kasus tersebut hati kami tergerak untuk mendampingi orang tua korban dan korban karena pastinya mereka mengalami trauma yang mendalam. Kami juga menjalin komunikasi dengan pihak kepolisian terkait dengan proses hukum yang dilakukan terhadap pelaku,”pungkas gadis berdarah Ambon ini.**