Ambon – PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Maluku Papua menyerahkan bantuan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berupa pengelolaan sampah dan perawatan terumbu karang di Negeri Laha, Kecamatan Teluk Ambon (19/6/2021).
Bantuan senilai total Rp100 juta diserahkan langsung oleh Manajer PLN Unit Pelaksana Proyek (UPP) Maluku kepada Pemerintah Negeri Laha dan Komunitas Laha Divepacker.
PLN UIP Maluku Papua yang diwakili oleh Manajer PLN UPP Maluku, Mohammad Guntur, menyebutkan bahwa program TJSL PLN Peduli berfokus pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang telah disepakati oleh negara-negara di dunia.
“Melalui program TJSL di Negeri Laha ini, selain membantu pencapaian TPB terkait konservasi alam, namun juga dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat sekitar berkat potensi wisata yang ada,” ujar Guntur.
Sekretaris Negeri Laha, Fahmi Mewar mengungkapkan, program TJSL PLN Peduli ini dapat membantu mengurangi resiko pencemaran laut akibat sampah yang tidak terkontrol dan pada akhirnya mempengaruhi potensi wisata Negeri Laha.
“Negeri Laha merupakan lokasi penyelaman favorit para wisatawan asing, karena potensinya ini maka lingkungan sekitarnya pun perlu dijaga. Mempercepat perpindahan sampah dari areal pantai ke Tempat Pembuangan Akhir adalah salah satu caranya. Untuk itu kami berterima kasih kepada PLN yang telah memberikan bantuan motor roda tiga untuk pengangkutan sampah di Negeri Laha,” kata Fahmi.
Selain motor roda tiga, sisa dana dari bantuan senilai Rp100 juta tersebut nantinya akan digunakan untuk perawatan terumbu karang.
Perwakilan Komunitas Laha Divepacker, Dude Marlin, menyatakan bahwa Negeri Laha merupakan salah satu destinasi penyelaman terbaik yang bukan hanya berskala nasional, namun internasional.
“Ini dibuktikan dengan kehidupan bawah lautnya yang kaya akan hewan-hewan makro atau biota laut yang berukuran sangat kecil namun sangat indah dilihat oleh para wisatawan selam, terutama para fotografer bawah laut. Sehingga sangat penting menjaga habitat laut Negeri Laha,” ungkap Dude.
“Potensi wisata bahari di sini cukup besar apalagi terdapat ‘harta karun’, yaitu ikan katak atau frogfish, sebab jenis ikan ini hanya dapat ditemukan di bawah laut Negeri Laha. Ikan ini biasa dikenal dengan sebutan Ambon Frogfish atau Psychedelic Frogfish,” lanjut Dude. (red)