Jakarta – Terkait putusnya kabel fiber optic, kini ditanggapi oleh Ketua Harian Pengurus Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) Papua, DR Yunus Wonda, SH, MH. Pasalnya ada banyak pertanyaan negatif terkait putusnya jaringan ini, yang sudah hampir sebulan mengganggu aktivitas masyarakat dalam hal komunikasi.
Bahkan, Yunus Wonda mengakui jika putusnya jaringan internet dapat mengganggu proses persiapan penyelenggaraan PON XX di Papua.
“Secara komunikatif ini sudah sangat mengganggu. Apalagi kita harus komunikasi ke pusat melalui data update PON kepada KONI dan lainnya, kemudian KONI menyampaikan undangan melalui WA. Jadi memang sangat terganggu khususnya di Jayapura, kalau di Timika dan Merauke masih normal,” kata Yunus Wonda kepada Pasific Pos di Jakarta, baru-baru ini.
Terkait pendaftaran atlet, Yunus Wonda yang juga sebagai Wakil Ketua I DPR Papua mengaku memang tidak masalah lantaran sudah dilakukan pada situasi normal pada Januari – Februari 2021, sehingga tidak mengganggu.
Hanya saja, ungkap Yunus Wonda, ada beberapa mekanisme akan terganggu, tinggal memperbaiki update datanya saja, karena semua provinsi sudah mendaftar.
Namun kata Politisi Partai Demokrar ini, jika putusnya jaringan internet dikhawatirkan akan mengganggu gaung pelaksanaan PON XX Papua.
“Sudah pasti sangat menggangu, karena untuk akselerasi dan perkembangan pelaksanaan PON, ini kan jelas-jelas dengan putusnya jaringan internet ini akan sangat berpengaruh, terutama update melalui website PON Papua sangat terganggu lantaran tidak bisa mengupdate dari mana lagi, jika jaringan internet terputus,” ujarnya.
Untuk itu, dirinya berharap dalam waktu dekat sesuai dengan target penyelesaian jaringan internet bisa selesai, bukan hanya untuk persiapan PON Papua, tetapi untuk layanan pemerintahan secara keseluruhan.
Pada kesempatan itu, Yunus Wonda pun mengakui jika ia telah bertemu dengan managemen PT Telkom Papua di Jayapura, terkait putusnya jaringan internet di Kota Jayapura dan sekitarnya.
“Memang disitu kita lihat bahwa yang dilaporkan kepada kami dalam rapat itu, memang diprediksikan paling cepat itu akan selesai minggu pertama bulan Juni 2021. Ya paling lambat minggu kedua,” ujarnya
Apalagi lanjut Yunus Wonda, jika saat ini banyak penafsiran negatif dari masyarakat terkait putusnya jaringan internet di Kota Jayapura dan sekitarnya tersebut.
“Kenapa di saat kejadian – kejadian fenomenal atau kondisi keamanan di Papua yang lalu saat rasis tiba-tiba jaringan internet putus, sekarang pada saat situasi yang terjadi di Puncak, juga jaringan internet putus. Nah, ini membuat banyak orang bertanya-tanya,” kata Yunus Wonda.
Kendati demikian, Yunus Wonda mengajak kepada seluruh masyarakat Papua untuk selalu berpikir positif terhadap putusnya jaringan internet di Kota Jayapura dan sekitarnya tersebut.
“Ya, kita juga mengharapkan kepada Telkom untuk menyampaikan kepada media dan melalui melalui foto-foto sehingga masyarakat dapat mengerti atas putusnya kabel fiber optic tersebut.
Memang Telkom menyatakan jika mereka belum bisa menyampaikan penyebab atas putusnya kabel fiber optic tersebut, karena harus diangkat dulu dari dasar laut, baru mereka bisa tahu penyebab putusnya apa,” jelasnya.
Namun Yunus Wonda meminta kepada seluruh masyarakat Kota Jayapura dan sekitarnya untuk melihat permasalahan putusnya kabel fiber optic itu secara positif saja.
“Jadi biarkan pihak yang bertanggungjawab, dalam hal ini Telkom yang akan menyelesaikannya,” pungkasnya. (Tiara)