Yogyakarta – Guna meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), Sekretariat DPR Papua bekerjasama dengan Smile Gruop Trainning Center & Information Tecknologi Yogyakarta menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Aplikasi e-Stock dan e-Asset yang dilaksanakan di Kota Yogyakarta selama dua hari yakni, 10 – 2 Mei 2021.
Hal itu dilakukan untuk meningkatkan seluruh kapasitas serta mengasah kembali kemampuan SDM para pegawai (ASN) maupun staf yang ada di lingkungan Sekretariat DPR Papua.
Pada kesempatan itu, Sekretaris DPR Papua, DR. Juliana J. Waromi, SE ,MSi mengatakan, jika kegiatan Bimtek peningkatan kapasitas staf rutin dilakukan dengan berbagai instansi dalam rangka untuk terus meningkatkan kapasitas staf Sekretariat DPR Papua. Dan sekalgus mengasah kemampuan SDM mereka.
“Jadi Bimtek ini digelar juga untuk mengasah kembali kemampuan SDM mereka agar lebih ditingkatkan lagi. Ya tentu saja dengan mengikuti berbagai Bimtek dan pelatihan,” ujar Sekwan DPR Papua, Juliana Waromi kepada Pasific Pos.
Pasalnya lanjut Juliana Waromi , terkait dengan masalah asset itu sangat penting sekali, sehingga memang harus dikelolah secara baik dan profesional.
“Sebab, bagi kita di Papua kalau asset tidak tertata dengan baik, ini tentu sangat mempengaruhi keuangan pada APBD. Tapi kalau asset tertata dengan baik, maka APBD juga akan baik,” jelasnya.
Oleh karena itu kata Sekwan Juliana Waromi, pihaknya terus berupaya meningkatkan SDM staf, sehingga mereka mampu mengelola asset dengan baik pula.
Menurut Sekwan Juliana Waromi, dengan adanya aplikasi e- Asset dan e- Stock tentu ini akan lebih mempermudah bagi mereka untuk melakukan pendataan asset di Sekretariat DPR Papua.
“Untuk itu, saya minta beberapa staf agar mereka harus mengikuti Bimtek aplikasi e- Asset dan e- Stock ini. Jadi saat ini, kurang lebih 16 orang staf yang ikut Bimtek,” tuturnya.
Sebab tandas Juliana Waromi, asset harus dikelola dengan baik dan ditata juga dengan baik. Baik asset bergerak maupun asset yang tidak bergerak dengan system atau aplikasi yang mendukung, sehingga dapat mempermudah dalam pengelolaan asset secara elektronik.
“Karena kalau masih ada asset dalam gudang padahal sudah rusak tapi belum dihapus, maka itu seolah-olah bahwa dana kita masih full. Padahal sebenarnya sudah tidak ada uang, sehingga itu akan mempengaruhi neraca pada APBD,” terangnya.
Oleh karena itu, ungkap Sekwan Juliana Waromi, mereka harus paham dulu soal system aplikasi, agar sewaktu-waktu ketika melaksanakan tugas itu, tidak bingung lagi dan akan semakin mudah serta efisien.
Sementara itu, Rahman Wahyu Widadi sebagai Direktur Smile Gruop, Trainning Center dan IT Yogyakarta menjelaskan, jika apkikasi e- Stock dan e- Asset itu dapat mempermudah dalam pengelolaan dan unventaris asset.
“Jadi e- Stock ini lebih banyak untuk pengelolaan barang habis pakai. Jadi dengan adanya e- Stock, maka kita akan mengetahui berapa kebutuhan yang ada. Kemudian selama pemakaian berapa. Sehingga akhir periode bisa ketahuan tinggal sekian jumlahnya,” jelas Wahyu Widadi sapaan akrabnya.
“Contohnya kebutuhan ATK, jadi selama setahun butuh berapa kertas HVS. Itu akan ketahuan dengan adanya e- Stock ini,” timpalnya.
Diakui, dengan adanya aplikasi e- Stock ini, maka akan mempermudah bagi para pimpinan untuk mengetahui kebutuhan ATK yang ada di dalam kantor. Sehingga tahun depan perencanaannya akan lebih mudah dan lebih menghemat biaya.
“Ini juga bisa mempermudah dalam perencanaan pengadaan ATK. Misalnya, tahun ini lebih banyak dari tahun kemarin. Jadi itu nanti akan ketahuan dari raportnya kenapa sampai terjadi hal seperti itu,” ujar Wahyu.
Sementara untuk aplikasi e- Asset, Wahyu Widadi menjelaskan, jika itu untuk mendata semua asset ataupun harta yang ada di organisasi atau instansi tersebut.
“Misalnya gedung, tanah, kendaraan, dan lai sebagainya,” ucapnya.
Namun pihaknya berharap, dengan adanya aplikasi ini, semua dapat dipantau. Misalnya asset yang mudah berpindah seperti laptop dan kendaraan dinas.
“Kadang kala tidak ketahuan dimana? Padahal, saat beli ada, tetapi dengan adanya aplikasi ini, tetap dibutuhkan konsistensi di dalam pencatatan. Jadi itu yang paling utama agar asset tertata dengan baik,” tekannya.
Bahkan ungkap Rahman Wahyu Widadi, jika pelatihan aplikasi e- Asset dan e- Stock yang dilakukan oleh Smile Gruop ini, hampir semua diikuti oleh berbagai instansi kabupaten/kota di Papua.
Rahman Wahyu Widadi menambahkan, jika Smile Group mulai berdiri sejak tahun 1996. Hanya saja tahun 2000-an, dia baru fokus untuk memberikan berbagai pelatihan kepada instansi-instansi itu.
“Ini hampir seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, termasuk dari Timur Leste. Jadi seluruh OPD sudah bekerjasama dengan kami untuk menggelar berbagai pelatihan termasuk apilaksi e-Stok dan e- Asset,” tutup Rahman Wahyu Widadi. (Tiara)