JAYAPURA – Sebanyak 460 siswa SMA di Provinsi Papua tidak lulus Ujian Nasional (UN) tahun ajaran 2020/2021.
Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua, Christian Sohilait mengatakan sebanyak 238 Sekolah Menengah Atas (SMA) yang menyelenggarakan Ujian Nasional dengan tiga mata pelajan, yakni Bahasa Indonesia, IPA dan IPS, dengan jumlah siswa sebanyak 20.745 orang. Dari 20.745 siswa yang mengikuti UN sebanyak 460 siswa dinyatakan tidak lulus, kata Sohilait kepada pers ruang kerjanya, Kamis, 6 Mei 2021.
Menurutnya, penyebab ketidaklulusan 460 siswa di Papua karena dipengaruhi pandemic Covid-19. Dimana, banyak siswa yang tak melapor dan tidak aktif di sekolah, padahal siswa tersebut terdaftar sebagai peserta ujian nasional. Selaian itu, saat pelaksanaan ujian ada siswa yang tidak mengikuti maupun meninggal dunia.
Mantan Sekda Lanny Jaya ini berharap, para siswa yang sudah dinyatakan lulus bisa diterima di berbagai perguruan tinggi di Papua maupun di provinsi lainnya.
Sementara 24 siswa dari 7 sekolah SLB di Provinsi Papua yang mengikuti ujian semuanya dinyatakan lulus.
Untuk program paket C, lanjutnya, pada pendaftaran pertama sebanyak 3.862 orang, tetapi yang mengikuti ujian hanya 3.487 orang, 375 orang tidak mengikuti ujian dan dinyatakan tidak lulus.
Sohilait menambahkan, dua pekan kedepan Dinas Pendidikan akan mengumumkan kelulusan untuk tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Pengumuman SMK mengalami keterlambatan disebabkan karena para siswa masih melakukan Ujian Praktek.
Selain itu, ada beberapa SMK yang siswanya mengikuti praktek di sekolah lain, sehingga masing-masing sekolah masih menunggu nilai prakteknya.
Akhir bulan Mei atau awal Juni sudah kita umumkan kelulusan siswa SMK, ucapnya.