Ilaga – Bupati kabupaten Puncak Willem Wandik, SE, M.Si tampak sangat marah atas beberapa kejadian penembakan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap warga sipil.
“Kalau mau perang, kami siapkan lapangan perang, biar kita masyarakat undur dan kalian KKB berperang melawan TNI / POLRI, itu baru laki – laki jangan membuat masyarakat jadi takut atau jadi Korban,” ujar Willem Wandik, SE, M.Si saat atap muka Pemda kabupaten Puncak , TNI / POLRI bersama tokoh tokoh masyarakat terkait situasi di kabupaten Puncak pasca penembakan terhadap warga sipil dan pelajar.
Pada pertemuan yang digelar Selasa (20/04/2021) di Aula Negelar Pemda Puncak ini, bupati menyampaikan beberapa hal.
Dikatakannya pada pertemuan ini guna membahas terkait kejadian yang terjadi mulai dari pembunuhan Guru di distrik Beoga, pembakaran gedung sekolah juga di beoga, penembakan tukang ojek di Kampung Eromaga, dan pembunuhan anak sekolah atas nama Ali Mom.
“Diseluruh dunia dan seluruh Indonesia sudah tahu bahwa daerah Puncak atau daerah pegunungan itu tidak aman, tempat sering terjadi pembunuhan. Sering terjadi selain kejadian yang dilakukan oleh KKB, ada juga masalah politik atau partai Politik sehingga membuat atau menimbulkan keributan serta kekacauan di Kabupaten, masalah adat yaitu istri pertama yang selingkuh atau cemburu antara istri pertama dengan dedua, dan juga pertikaian antara Organisasi antara Gereja yang salah paham,” ujarnya.
Namun bupati menyampaikan keheranannya dengan perbuatan KKB saat ini. “Masalah yang sekarang terjadi ini terjadi saya tidak memgerti, karena kalau perang suku terjadi kita tahu apa yang mereka inginkan dan apa yang harus dilakukan, tetapi kalau kejadian sekarang saya tidak mengerti keinginan atau maksudnya apa,” tegasnya.
Dikatakañya pula, bahwa kejadian yang biasa dilakukan oleh KKB itu adalah perampasan senjata dan penembakan anggota, atau penyerangan Pos TNI / POLRI. “Tetapi sekarang saya liat ini penembakan Guru, Tukang Ojek dan pembakaran sekolah bahkan pembunuhan masyarakat asli juga terjadi, saya binggung sekali dengan kegiatan yang dilakukan sekarang oleh kelompok – kelompok ini. Kalo mereka KKB katakan perjuangan untuk merdeka tapi kenapa mereka tembak masyarakat sendiri,” tegasnya.
Bahkan Bupati mengaku, bahwa mendengar ada 20 nama yang akan menjadi sasaran kekejaman KKB. “Saya dengar ada nama 20 (dua puluh) orang yang jadi target dan sekarang sisa 19 (sembilan belas) orang yang lagi dicari, itu siapa 19 orang ini, kamu mau siapa lagi yang dibunuh,” ujar Bupati.
Pada akhirnya Bupati meminta kerjasama yang baik antara aparat TNI, Polri, Pemerintah Daerah bersama masyarakat agar kedamaian segera tercipta di kabupaten Puncak.