Jayapura – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerjasama dengan Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Papua dan Papua Barat, dan Phintraco Sekuritas Cabang Papua menggelar kegiatan Pelita Pasar Modal dari Ujung Timur Indonesia dengan tema “Waspada Investasi Bodong dan Mengenal Investasi Legal di Pasar Modal”, Selasa (13/4/2021).
Kegiatan ini merupakan lanjutan rangkaian kegiatan menyambut pekan literasi pasar modal yang akan dilaksanakan pada Juni 2021.
Kepala OJK Provinsi Papua dan Papua Barat, Adolf Fictor Tunggul Simanjuntak, mengatakan, pihaknya mengingatkan kepada para peserta untuk waspada terhadap penawaran investasi yang tidak masuk akal.
“Seperti yang kita ketahui beberapa tahun yang lalu, Polda Papua berhasil menangkap Pimpinan Wandermind yang telah menjalankan praktik Investasi ilegal yang menawarkan return yang sangat tinggi yaitu mencapai 30 persen dalam kurun waktu 3 bulan dengan cara merekrut anggota baru,” ucap Adolf.
“Berdasarkan data yang kami peroleh bahwa dampak kerugian yang diakibatkan oleh Wandermind adalah sekitar Rp262 Milyar, jumlah yang sangat fantastis,’ lanjut dia.
Oleh karenanya, OJK, kata Adolf, selaku lembaga regulator di sektor Jasa Keuangan merasa perlu untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan terhadap masyarakat terkait risiko dan bahaya investasi yang dapat merugikan masyarakat baik saat ini maupun dikemudian hari.
Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia Perwakilan Papua dan Papua Barat, Kresna A. Payokwa mengatakan, Pasar modal adalah sarana bertemunya perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah) yang membutuhkan dana dari masyarakat untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, dengan masyarakat pemodal atau investor yang hendak menginvestasikan dana mereka.
“Untuk mendapatkan pendanaan, perusahaan atau institusi tersebut menerbitkan saham atau surat utang, dan masyarakat pemodal (investor) dapat men”dana”i perusahaan maupun institusi tersebut dengan cara membeli instrumen tersebut di pasar modal,” jelas Kresna.
Dia menjelaskan, saat ini tercatat leboh dari 700 perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di Pasar Modal Indonesia. Karenanya, pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara dan menjadi barometer perkembangan ekonomi suatu negara.
Kresna menyampaikan bahwa Pasar Modal Indonesia merupakan salah satu Pasar Modal terbaik di dunia. Pada Tahun 2019, berdasarkan data Bloomberg mengenai pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama periode 10 Tahunan, BEI telah menjadi Pasar Modal dengan tingkat imbal hasil tertinggi ke-2 di dunia dengan tingkat keuntungan 376,2 persen setelah Bursa Efek Amerika (NYSE) dengan tingkat keuntungan 413,33 persen.
Pihaknya berharap, kegiatan tersebut dapat menambah wawasan dan membantu anggota kepolisian dalam menjalankan tugas melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat di Tanah Papua.
Kegiatan ini berlangsung di Aula Rastra Samara Polda Papua, Kota Jayapura, dan dihadiri oleh para peserta, termasuk Wakapolda Papua, Brigjen Pol Eko Rudi Sudarto, Pejabat Utama di Polda Papua, Kapolres beserta jajarannya, dan para peserta yang hadir dari Polda Papua. (Zul)