Manokwari Selatan – Kalian harus mengecek bagaimana cinta tanah airnya, bela negaranya, wawasan kebangsaannya. Kalian harus mendoktrin mereka. Kalian harus menciptakan prajurit-prajurit yang memang berani mengorbankan darahnya untuk NKRI.
Demikian pesan Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr.(Han) yang ditujukan kepada para Prajurit Rindam XVIII/Kasuari, yang terdiri dari personel organik Rindam maupun personel BKO (Bawah Kendali Operasi) yang berasal dari Satgas Gadik/Gapendik (Tenaga Pendidik/Tenaga Kependidikan) di Rindam XVIII/Kasuari, saat memberikan arahan kepada mereka, Sabtu (10/4/2021) di lapangan upacara Rindam XVIII/Kasuari, Distrik Momi Waren, Manokwari Selatan (Mansel), Papua Barat usai memimpin Upacara Penutupan Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) TNI AD Gelombang II TA 2020 (OV) Kodam XVIII/Kasuari.
Kepada Komandan Rindam berikut seluruh anak buahnya para pengajar, pelatih, pengasuh, dan pembina di Rindam XVIII/Kasuari, Pangdam memberikan penekanan agar mereka senantiasa berupaya dan bekerja keras untuk bisa menciptakan prajurit-prajurit yang profesional.
“Pertama kali saya menginjakkan kaki di tanah Papua ini, saya sudah berjanji, saya buat visi, bagaimana menjadikan prajurit Kodam XVIII/Kasuari, prajurit yang profesional dan dicintai rakyat. Untuk itu, kalian juga harus bisa menciptakan prajurit-prajurit yang profesional dan dicintai rakyat,” kata Jenderal bintang dua, mantan Kasdam XVII/Cenderawasih itu.
Mereka (personel Rindam) menurutnya memiliki tugas adalah untuk mencetak dan mendesain prajurit.
“Sebagai pengajar, pelatih, pengasuh, dan pembina di Rindam XVIII/Kasuari, kalian memiliki tugas untuk mencetak dan mendesain prajurit, dari mulai sikap dan perilakunya, karakter, pengetahuan umum, taktik militer, jasmani, dan lain sebagainya. Namun yang terpenting adalah karakter, sikap, dan perilakunya sebagai prajurit. Ada beberapa hal yang harus kalian pegang disana. Mereka harus menjadi prajurit yang memiliki kecakapan tanggap, tanggon, dan trengginas, juga berideologi Pancasila, yang harus berketuhanan, memiliki rasa kemanusiaan, memiliki rasa persatuan dan kesatuan, rasa demokrasi, dan rasa keadilan sosial. Disamping itu juga, sebagai prajurit, mereka harus memiliki jiwa Sapta Marga, memegang teguh Sumpah Prajurit, dan mengamalkan 8 Wajib TNI,” ungkapnya.
Selanjutnya kepada para pengajar, pelatih, pembina, dan pengasuh yang berasal dari personel penugasan Gadik/Gapendik di Rindam XVIII/Kasuari (yang berasal dari berbagai Kotama/Kodam jajaran TNI AD di seluruh wilayah Indonesia) Pangdam menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan atas dedikasi mereka untuk Kodam XVIII/Kasuari.
“Saya sangat berterima kasih, kalian hadir kesini sudah membantu Kodam XVIII/Kasuari. Tapi ingat, kalian mempunyai tanggung jawab moral, bagaimana kalian harus mentransfer ilmu sehingga pada saatnya nanti kalian tinggalkan tempat ini, semuanya sudah berjalan dengan baik,” katanya.
“Adapun kepada seluruh Prajurit Rindam saya ingin katakan apa yang kalian kerjakan di sini cukup berat. Saya minta jaga keamanan, ‘zero accident’ atau nol kecelakan, apapun itu. Inilah hal yang paling penting didalam pendidikan,” sambungnya.
Pada kesempatan itu Pangdam juga menyampaikan pesan dari Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa saat melakukan video conference (Vicon) dengan para orang tua peserta Calon Siswa Tamtama PK TNI-AD Gel I Tahun 2021, Jumat (9/4/2021) lalu, terkait pelaksanaan werving calon Prajurit TNI AD.
“Kalian tidak boleh main-main dengan werving atau seleksi, karena pendidikan di Rindam, pendidikan tentara itu gratis, tidak bayar. Jadi saya sampaikan, jangan main-main dengan itu, karena rejeki sudah ada yang atur,” ucapnya.
Usai memberikan arahan, Pangdam menyerahkan bantuan untuk Rindam XVIII/Kasuari berupa 1 unit kendaraan ambulans, 1 unit motor viar, ratusan masker kesehatan, dan pisau kapak untuk para peserta didik di Rindam berlatih Lempika (lempar pisau dan kapak).
Mengakhiri kunjungan kerjanya di Rindam XVIII/Kasuari, Pangdam bersama rombongan berkeliling kompleks Mako (Markas Komando) Rindam untuk melihat kondisi perkantoran, perumahan, dan sarana prasarana yang ada. Terakhir Pangdam mendapat kehormatan meletakkan batu pertama sekaligus menandatangani prasasti pembangunan Gapura (pintu masuk) Mako Rindam XVIII/Kasuari.