JAYAPURA –Wakil Sekretaris Bidang Humas dan PPM PB PON Papua, Kadkis Matdoan mengatakan ratusan jurnalis dari daerah akan datang untuk meliput perhelatan pesta olahraga empat di Bumi Cenderawasih, 2-15 Oktober 2021 mendatang.
“Dari data yang sudah masuk pada aplikasi sudah sebanyak 600 orang lebih. Dia mengatakan kuota yang dberikan untuk wartawan sebanyak seribu orang,” kata Kadkis kepada wartawan di Jayapura, Rabu, 24 Maret 2021.
Oleh karena itu, katanya, pendaftaran wartawan peliput PON XX 2021 Papua, akan resmi ditutup pada 1 April 2021 mendatang.
“keputusan menutup aplikasi pendaftaran tersebut untuk memudahkan bidang-bidang lainnya dalam menentukan akomodasi maupun transportasi bagi pekerja pers.
“Pendaftaran wartawan ini kan sudah dibuka secara online sejak 1 Juli 2020 lalu, sehingga perlu disegera dilakukan verifikasi. Karena kalau menunggu Juni atau Agustus (melakukan verifikasi), kami khawatir akan kewalahan mengingat padatnya persiapan yang dilakukan bidang-bidang lainnya jelang hari pelaksanaan,” jelasnya.
Kadkis mengimbau seluruh jurnalis di seluruh Indonesia yang berminat meliput agenda olahraga nasional itu, secepatnya mendaftar dalam aplikasi (https://bidanghumas.ponxx2020papua.com/public/registration) yang disediakan PB PON Papua, di sisa waktu tujuh hari kedepan.
Sehingga dapat diterbitkan kartu pengenal atau ID Card dari bidang TIK PON Papua, sebagai akses masuk venue, transportasi, konsumsi bahkan akomodasi dari panitia penyelenggara.
Sementara bagi jurnalis yang belum mendaftar, lanjut dia, pihak PB PON Papua sedang mempertimbangkan untuk membuka kembali pendaftaran secara manual (tidak lewat aplikasi atau web PB PON Papua).
Hanya saja, mereka tak bakal masuk hitungan akomodasi, konsumsi bahkan transportaasi.
“Sehingga untuk urusan hotel bagi jurnalis dari luar Papua itu mereka akan biayai dan urus sendiri. Yah mungkin kita bisa usahakan transportasi tapi hanya sebatas itu,” terangnya.
Terkait media asing peliput PON, tambahnya, pihaknya masih akan berkoordinasi dengan bidang terkait di PB PON Papua, sebab cukup banyak prosedur yang harus dilalui.