WAROPEN-Wakil Bupati Lamek Maniagasi, tancap gas untuk mengawal disiplin pegawai, dan tata Kelola keuangan maupun birokrasi yang baik, dimasa kepemimpinannya bersama Bupati Waropen Yermias Bisai, SH.
Diakui, saat ini tidak sedikit yang menilai Waropen belum banyak perubahan. Tapi disisi lain diperiode sebelumnya Bupati Yermias Bisai, kata Wakil Lamek Maniagasi, telah melakukan banyak terobosan, membantu memenuhi kebutuhan masyarakat secara mendasar dan menyeluruh.
“Melihat kondisi kabupaten yang menurut banyak orang belum terlalu baik, tapi menurut kami, bupati periode sebelumnya sudah melakukan banyak hal. Tapi karena kepentingan politik masih dianggap belum ada apa-apa, tapi itu semua sudah kita lalui,” jelas Wakil Lamek Maniagasi, ditemui di ruang kerjanya, Senin (22/3).
Lanjut Lamek Maniagasi, katanya semua ASN, masyarakat, para tokoh, harus sepakat menyatukan hati membuat perubahan yang diinginkan bersama. Diakui, membangun Waropen tidak semudah membalikkan telapak tangan, apalagi dalam merubah apa yang sudah berjalan sejak lama. Terutama merubah karakter manusia yang tidak disiplin menjadikan disiplin.
“Itu repot, tapi kita perlahan, akan merubah karakter itu. Tapi awalnya kita harus perhatikan ASN itu sendiri. Sehingga dia benar-benar disiplin dalam melaksanakan tugas. Cukup berat tapi kita harus mulai dari sekarang. Tapi dari ASN itu sendiri harus disiplin dalam kehadiran, kerja dan disiplin dalam penggunaan anggaran maupun organisasi perangkat daerah tersebut,” terangnya.
Lanjut Lamek mengatakan, dalam Menyusun program dan kerja OPD juga harus bekerja merangkul seluruh kabid, maupun staf dan semua yang terlibat, agar perubahan ini bisa terjadi.
“Apalagi kita rata-rata opini BPK Disclaimer hampir tiap tahun. Itu semua terjadi karena kesalahan dalam pelaksanaan penganggaran menjalankan roda pemerintahan. Tapi saya yakin kita mampu membuat perubahan lewat disiplin,” imbuh Lamek Maniagasi.
Ia bertekad, untuk mendorong tiap-tiap pengguna anggaran dan jajaran bendahara keuangan untuk melaporkan laporan pertanggungjawaban tiap tiga bulan sekali, bukan setahun sekali.
“Dalam hal disiplin keuangan biasanya pertanggungjawaban diakhir, tapi nanti kedepan kita akan buat pertiga bulan sekali, agar tidak ada pertanggungjawaban yang fiktif, agar tidak terjadi kesalahan dan tidak terjadi temuan,” jawabnya.
Disisi lain kebutuhan pangan seperti beras pegawai juga akan diperhatikan. Diakui, jika Pemerintah telah memberikan jawaban dari kesejahteraan pegawai, dari sana kita akan menuntut pertanggungjawaban tentang kinerja, maupun tingkat kehadiran dan partisipasi kerja itu.
Dalam waktu berjalan ini Wakil Bupati akan mempelajari UU ASN, terkait dengan Penghargaan dan hukuman juga akan diterapkan untuk meningkatkan disiplin pegawai. Tentu saja ini akan berdampak pada jalannya roda pemerintahan yang akan datang.
“Ada banyak yang harus berubah di Kabupaten Waropen, kami butuh dukungan semua pihak, tanpa terkecuali, kita Bersatu membangun Waropen sesuai dengan slogan kita, kita Bersatu kita kuat,” pungkasnya.