Jayapura – Terkait rentetan kasus penembakan yang terjadi di Kabupaten Intan Jaya dan Nduga sejak 2020 hingga 2021 ini, sangat menyita perhatian publik, untuk itu Wakil Ketua I DPR Papua, DR. Yunus Wonda SH.MH meminta kepada aparat TNI-Polri dan TPN-OPM menahan diri dan berhenti melakukan penembakan kepada masyarakat.
“Kami sangat menyayangkan peristiwa terjadinya penembakan yang terus terjadi di wilayah Papua, khususnya di Kabupaten Intan Jaya. Dimana baru-baru seorang anak kecil yang merupakan pelajar ditembak,” ungkap Yunus Wonda kepada sejumlah Wartawan baru-baru ini di Kotaraja Abepura.
Pasca penembakan itu, lanjut Yunus Wonda, kehidupan masyarakat setempat tidak nyaman dan merasa bahwa daerah yang didiami tersebut bukan lagi milik mereka karena kehidupan mereka sangat terancam
“Kami mengutuk atas tindakan-tindakan yang sangat tidak berprikemanusiaan, karena atas penembakan yang terjadi selalu memakan korban, baik itu masyarakat sipil, anak-anak, TNI maupun Polri. Jadi kami minta ada langkah-langkah yang harus diambil oleh Pemerintah terutama, Pemerintah Pusat,”imbaunya.
Untuk itu, Yunus Wonda mengajak semua pihak harus menahan diri. Baik TNI,Polri maupun TPN-OPM juga harus berhenti melakukan penembakan yang akhirnya rakyat menjadi korban.
“Tindakan kekerasan tidak akan menyelesaikan persoalan Papua, tapi justru terus menumbuhkan bibit kebencian,” ujar Yunus Wonda.
Kendati demikian, Politikus Partai Demokrat itu mengakui bahwa negara hadir memberikan perlindungan, keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat akan tetapi oknum selalu mengatasnamaakan negara.
Hanya saja kata Yunus Wonda, selama ini Pemerintah Pusat selalu salah menafsirkan apa yang menjadi keinginan rakyat atas penarikan pasukan.
“Bukan berarti semua pasukan tidak ada lagi di sana dan benar-benar kosong, akan tetapi bagaimana mengembalikan fungsi yang ada di koramil, polres-polres tanpa harus mendatangkan pasukan organik,” kata Yunus Wonda.
“Hal ini tidak membuat daerah semakin baik akan tetapi semakin membuat situasi Papua tidak menentu, dan rakyat berada dibawa ketakutan, tidak aman, tidak merasa bebas diatas tanah mereka sendiri,” timpalnya.
Sebab jika tidak tandas Yunus Wonda, masyarakat akan terus akan mengalami traumatis dan merasa ketakutan di daerahnya sendiri.
Apalagi, kata Yunus, peristiwa yang terjadi di Kabupaten Intan Jaya beberapa hari lalu. Disana ada kontroversi, dimana versi dari masyarakat dan gereja bahwa itu anak sekolah, sementara versi dari aparat bahwa yang ditembak adalah KKB.
Menurutnya, siapapun pelaku kematian siswa yang meninggal atas tembakan. Entah itu dilakukan aprat atau OPM, jelas mengutuk keras atas tindakan itu.
“Hal seperti inilah akan terus terjadi penembakan hingga membuat masyarakat sudah tidak nyaman lagi. Kalau dianggap bahwa kehadiran aparat akan semakin aman, bagi saya tidak. Karena selama ada kekuatan aparat TNI maka rakyat tidak merasa nyaman,” cetusnya.
Oleh karena itu, legislator Papua ini meminta untuk kembalikan kepada kondisi semula, seluruh pasukan kita keluarkan disana.
“Koramil tetapkan di sana, Polsek dan Polres juga harus ada disana tanpa mengirim kekuatan besar dari luar,” tekannya.
Yunus Wonda menambahkan, negara sudah saatnya menciptakan kondisi supaya rakyat benar-benar mencintai negara ini. Tapi kalau dilakukan seperti yang terjadi saat ini, maka rakyat akan ada di bawah ketakutan. Sebab rasa kepercayaan rakyat kepada pemerintah akan terus menurun.
“Berikanlah kepercayaan kepada rakyat, supaya rakyat juga memberikan kepercayaan kepada Pemerintah bahwa pemerintah hadir untuk rakyat. Bukan hadir untuk menumbuhkan bibit kebencian,”tegas Yunus Wonda.