Jayapura – Wakil Bupati Intan Jaya, Pdt. Yan Kobogoyau, S,Th.M.Div, menyatakan roda pemerintahan di Intan Jaya, belum berjalan maksimal sejak konflik akhir tahun 2020 lalu.
Dikatakan. sejak aksi kekerasan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata ( KKB) di Intan Jaya, bulan Desember 2020, selama itu pemerintahan jalan baik.
Tetapi diawal tahun ini, sekda tetap aktif bekerja bersama beberapa dinas tapi tidak maksimal. “Pemerintahan di Intan Jaya belum berjalan maksimal, tapi sejak awal bulan Februari Bupati sudah berada di Sugapa dan masyarakat memberanikan diri untuk kembali ke kampug tapi tidak seutuhnya,” kata Wabub Yan Kobogoyau.
Menurut Yan, Kamtibmas di Intan Jaya kini sudah mulai pulih, namun hingga kini warga Intan Jaya, yang mengungsi ke Kota Sugapa sebanyak 600 Kepala Keluarga (KK). sisanya ada yang di Nabire dan Timika.
Menurutnya, jumlah pasti pengungsi yang ada di kabupaten nabire dan timika hinga kini masih dalam tahap pendataan. “Data lengkapnya sementara masih di lakukan, yang jelas di Nabire itu mereka (pengungsi) tersebar di 11 titik, “Katanya.
Dijelaskannya, pemerintah kabupaten Intan Jaya sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah provinsi Papua untuk segera memulihkan kondisi sosial masyarakat Intan Jaya yang sejak awal januari 2021 terus bergejolak.
Oleh sebab itu, kami datang bertemu dengan Wakil Gubernur Papua untuk menyampaikan apa yang terjadi di sana, kami harapkan segera ada perhatian, baik itu berupa bantuan sosial maupun pemulihan keamanan.
Wabub berharap dengan berkomunikasi dengan Pemprov Papua akan ada solusi untuk segera memulihkan kondisi sosial di Intan Jaya. “Sejak 17 Desember 2020 konflik bersenjata terjadi antara TNI-Polri dengan TPN/OPM di Intan Jaya, namun gelombang pengungsian itu baru terjadi di bulan Januari 2021, kami kuatir situasi ini akan terus berlanjut, sehingga hari ini kami datang cerita ke pak wagub agar bisa ada solusi,” tuturnya.