Jayapura – Pelatih Terbang Layang Papua, Paul Mnusefer ajukan protes kepada atlet DKI Jakarta dan Jawa Barat yang akan tampil di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.
Sebab, atlet kedua provinsi tersebut tidak mengikuti Pra Kualifikasi PON XX Papua yang digelar di hanggar Pusdikterla, Lanud Suryadarma, Jawa Barat, pada bulan Agustus hingga September 2019 lalu.
Menurutnya, sebagai tuan rumah penyelanggara PON, secara otomatis Papua ikut serta dalam kejuaraan bergengsi antar provinsi tersebut. Namun, tidak benar jika ada atlet dari provinsi lain yang lolos PON tanpa ikut pra kualifikasi.
Jadi, atlet DKI Jakarta 8 orang dan Jawa Barat 1 orang tidak ikut Pra PON, tapi dinyatakan lolos PON dengan surat kecepatan terbang dari luar negeri, ini tidak benar, saya akan laporkan Koni Papua untuk ajukan protes secara resmi ke Koni pusat,” tegasnya.
Dikatakan, atlet DKI dan Jawa Barat bermodalkan surat kecepatan terbang dari Australia dan Amerika, langsung diikutkan dalam PON XX Papua, padahal, atlet yang berhak tampil di PON adalah atlet yang lolos kualifikasi PON.
“Ini sudah tidak benar, kami akan protes, jika provinsi lain yang ikut pra kualifikasi PON mendapat informasi ini pun akan protes,” tegasnya lagi.
Diketahui, Kejuaraan Nasional Terbang Layang Dan Babak Kualifikasi PON XX Papua, yang digelar sejak tanggal 25 Agustus 2019 diikuti oleh 9 Provinsi, yakni, DKI Jakarta, Banteng, Jawa Barat, DI Jogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan dan Jawa Tengah.
Kontingen Provinsi Jawa Barat berhasil menjadi juara umum dengan menyabet 9 Emas, 4 Perak dan 5 Perunggu.