Jayapura – General Manager PT Pelindo IV Cabang Jayapura, Sonny Uktolseya mengatakan dwelling time atau waktu peti kemas tersimpan di Pelabuhan Laut Jayapura hanya 2 hari dari sebelumnya 7,25 hari.
“Kalau dulu itu waktu proses bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Laut Jayapura sangat lama karena luas lahan peti kemas yang tak memadai. Ditambah lagi, pemilik barang yang malas-malasan mengambil barangnya di Pelabuhan sehingga banyak yang tertumpuk,” jelas Sonny.
Menurutnya, dwelling time di Pelabuhan Jayapura sesuai instruksi Presiden Joko Widodo
“Dua hari sudah maksimal, menyesuaikan kondisi gudang di Kota Jayapura yang belum mencukupi untuk menampung barang bongkaran peti kemas. Pemilik toko juga belum sanggup kalau semua barang langsung keluar,” jelas Sonny.
Dwelling time di Pelabuhan Jayapura, lanjutnya, masih bisa ditekan lagi menjadi lebih pendek, namun tergantung dari pemilik barang.
“Pelabuhan sudah baik, tinggal pemilik barang saja, karena biasanya mereka masih suka menumpuk barangnya di Pelabuhan kalau stok di gudangnya masih banyak,” tandasnya.
perubahan status Pelabuhan Jayapura dari konvensional menjadi terminal peti kemas modern menjadi salah satu faktor membaiknya dwelling time Pelabuhan Laut Jayapura.
“Mulai 1 Februari 2020 sudah menjadi terminal peti kemas modern. Kami juga menerapkan masa penumpukan selama lima hari gratis dan jika melebihi baru dikenakan biaya,” ucap Sonny, Jumat (29/1/2021).
Selain itu, pihaknya juga menyewa lahan di kawasan Hamadi untuk dijadikan sebagai tempat penumpukan peti kemas dan aktivitas bongkar muat. (Zul)