Jayapura – Dalam rangka mengoptimalisasi peranan sektor ekonomi diluar pertambangan, Bank Indonesia Papua telah menyusun kajian sumber – sumber pertumbuhan ekonomi baru di Papua.
“Kami mengidentifikasi 3 sektor potensial yang dapat diandalkan sebagai alternatif penggerak perekonomian, yakni sektor perikanan, pertanian dan pariwisata,” ucap Naek saat memaparkan perekonomian Papua secara virtual, Kamis (3/12/2020).
Naek menjelaskan bahwa sektor perikanan dapat terus dikembangkan melalui inisiasi dan optimalisasi jalur perdagangan melalui laut dan udara, monitoring dan dorongan sertifikasi ekspor produk perikanan, serta pemanfaatan cold storage yang ada.
Selanjutnya, strategi pengembangan sektor pertanian dapat berfokus pada peningkatan produktivitas pertanian serta perluasan pemasaran melalui kemitraan dan pemanfaatan teknologi digital.
Menurut Naek, konsep digital farming (pertanian menggunakan teknologi digital) dapat dijadikan acuan pengembangan produk pertanian Papua di masa depan.
“Lalu, pengembangan pariwisata dapat difokuskan kepada pengembangan kawasan pariwasata berbasis budaya atau heritage tourism, pemanfaatan calendar of event Nasional serta terus meningkatkan infrastruktur pendukung mulai dari transportasi hingga penyediaan akomodasi wisatawan,” ucap Naek.
Dari ke-3 sektor tersebut, kata Naek, peningkatan investasi di sektor pariwisata memberikan multiplier effect terbesar. Berdasarkan simulasi, penambahan 1 persen investasi pada sektor ini, akan meningkatkan kapasitas perekonomian Papua sebesar 0,08 persen dan penyerapan tenaga kerja sebesar 0,22 persen.
Sementara itu, dengan diberlakukannya Undang – Undang Cipta Kerja, maka diharapkan antara lain dapat menyederhanakan proses perizinan usaha sehingga menciptakan iklim investasi yang lebih baik dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja. (Zulkifli)