Keerom – Dr. Muhammad Ridwan Rumasukun, SE, MM, resmi menyelesaikan tugasnya sebagai Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Keerom yang dijabat sejak 28 September 2020 atau selama 72 hari, Jumat, 4 Desember 2020.
Dihadapan Mantan Sekda, para asisten dan kepala OPD, pada acara serah terima jabatan Sekda Keerom di Ruang Rapat Bupati Keerom, ia menyampaikan bila kemajuan sebuah daerah bisa didapat bila perangkatnya saling mendukung.
“Seperti disampaikan pa Sekda tadi, kita harus berkolaborasi bersama, kerja bersama-sama, kalau tidak maka kita tidak akan mencapai hasil secara maksimal,” ujar Ridwan.
Ia pun mengapresiasi jajaran di lingkungan Pemerintah Kabupaten Keerom yang mau bekerja di lokasi yang jauh dan sulit.
Sejak memulai tugasnya, beberapa kebijakan strategis dikeluarkan untuk mengatasi permasalahan, baik yang terkait dengan Organisasi Perangkat Daeraah (OPD) hingga yang berkaitan langsung dengan masyarakat.
Baru dua hari bertugas atau pada 30 September 2020, Pjs Bupati Keerom berhasil membujuk tenaga kesehataan untuk membuka palang Kantor DInas Kesehatan Keerom yang telah dilakukan sejak 3 Februari 2020.
Sehari berselang (1/10/2020), Pjs. Bupati Keerom memerintahkan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Dyaa Manusia Kabupaten Keerom untuk mengumumkan hasil penerimaan CPNS formasi 2018 yang sudah tertunda hamper satu bulan.
Meski sempat terjadi aksi pembakaran Kantor Dinas Tenaga Kerja akibat reaksi ketidakpuasan masyarakat atas hasil tersebut, namun setelah beberapa kali diberikan penjelasan, akhirnya masyarakat Keerom bisa menerima hal itu.
Untuk menyukseskan penyelenggaraan Pilkada 2020 di Keerom, Pjs Bupati Keerom segera mendorong realisasi anggaran Pilkada kepada KPUD Keerom sesuai Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD).
Munculnya keluhan masyarakat terhadap kekosongan pelayanan di tingkat distrik pun ditindaklanjuti Pjs Bupati Keerom dengan melakukan inspeksi mendadak ke beberapa kantor distrik, seperti ke Kantor Distrik Arso Timur, Kantor Distrik Senggi dan Kantor Distrik Waris.
Pada 1 November 2020, Pjs Bupati Keerom melakukan panen perdana jagung kering di Kampung Arso Pura, Distrik Skanto, ya ng programnya telah dimulai oleh kepala daerah definitif untuk mengatasi dampak ekonomi pasca pandemi covid-19.
Untuk Memastikan program tersebut terealisasi, Pjs Bupati Keerom mempercepat proses penjualan jagung kering ke produsen pakan ternak yang ada di Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Aksi protes aparatur kampung atas keterlambatan pembayaran Alokasi Dana Desa (ADD), direspon oleh Pjs Bupati Keerom dengan memerintahkan percepatan pembayaran oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Keerom.
Selain itu, koordinasi dan dukungan terhadap Satuan Tugas, keamanan, baik dari pihak TNI ataupun Polri terus dilakukan Pjs. Bupati Keerom. Seperti memberi dukungan pembiayaan renofasi dan pembangunan rumah ibadah, pembangunan fasilitas sekolah, dan lainnya.