Jayapura, – Sebagai bentuk kepedulian dan penuh kasih terhadap para mahasiswa asal Kabupaten Puncak yang melanjutkan pendidikan di Kota Jayapura, Ketua Komisi II DPR Papua dari daerah pemilihan (dapil) Puncak, Mega Mansye Nikijuluw, SH mendatangi tiga asrama mahasiswa Kabupaten Puncak yang ada di Kota Jayapura dengan memberikan bantuan bahan makanan, pada Rabu (25/11), pagi.
Meskipun masih dalam pandemi covid-19, namun sebagai pengawasannya secara pribadi, dirinya tergerak untuk berbagi kasih dengan para mahasiswa yang ada di tiga asrama Puncak yakni asrama Damal, asrama Wambe dan asrama Pogoma dengan memberikan bantuan bahan makanan (bama) dan sedikit dana yang akan digunakan untuk kebutuhan lainnya di dalam asrama tersebut.
“Selain memberikan bahan makanan, tapi juga ingin melihat langsung kondisi anak-anak saya yang saat ini ada di asrama-asrama dari Kabupaten Puncak. Memang belum semua asrama yang saya datangi, hari hanya tiga asrama yang sempat saya kunjungi dan melihat langsung kondisi mereka di tiga asrama itu,” kata Mega Nikijuluw ketika ditemui Pasific Pos di ruang kerjanya, Rabu (25/11), petang.
Apalagi kata Mega, sebagai umat Nasrani sebentar lagi akan rayakan Natal, sehingga moment ini juga sebagai kunjungan kasih untuk berbagi berkat kepada anak-anak yang memang saat ini mereka sangat butuhkan.
Bahkan, Mega Nikijuluw mengungkapkan kalau dirinya merasa bahagia dan senang lantaran masih bisa berbagi dengan adik-adik mahasiswa di tiga asrama tersebut ditengah pandemi covid-19 ini.
“Sebagai orang tua untuk mereka, yang mana sudah menghadirkan saya untuk duduk dalam lembaga ini, maka saya pun harus memperhatikan kondisi mereka juga di dalam asrama, selain itu membagi-bagikan Sembako,”tutur Mega Nikijuluw.
Pada kesempatan itu juga, sebagai fungsi pengawasan, Mega Nikijuluw juga menanyakan kepada adik-adik mahasiswa terkait kondisi asrama, lalu kemudian masalah pendidikan termasuk perhatian dari pemerintah dalam hal ini dinas terkait untuk bisa luangkan waktu turun lmelihat kondisi mahasiswa.
“Puji Tuhan semua berjalan dengan baik, sesuai apa yang selama ini mereka hadapi. Namun kita sebagai pemerintah juga harus bisa melihat bahwa bukan saja memberikan bea siswa. tapi juga adik-adik mahasiswa ini butuh perhatian dari pemerintah,”ungkapnya.
Kendati demikian kata Mega, meskipun ada pemberian bea siswa dari Pemkab Puncak termasuk asrama. Tapi juga diharapkan kedepannya bisa mempersiapkan untuk makan minum seperti pola asrama. Selhingga mereka pun bisa sekolah dengan tenang dan pulang kuliah bisa ada makanan.
“Jadi mungkin adik-adik mahasiswa ini bisa di fasilitasi sekaligus dipersiapkan seperti pola asrama yang bisa langsung menikmati makan minumnya begitu,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menghimbau supaya ada perhatian dari pemerintah Kabupaten Puncak dalam hal ini dinas terkait untuk daoat melihat hal ini dalam jangka waktu kedepan.
“Mungkin kedepan bisa dirubah untuk pola asramanya seperti apa. Mungkin dipersiapkan juga untuk makan minumnya. Supaya mereka dapat sekolah dengan tenang dan kerja dengan baik pula. Karena adik-adik mahasiswa ini juga harus konsentrasi dengan pendidikannya supaya tidak berfikir kemana-mana. Mereka hanya tahu bahwa mereka sekolah dan mereka pulang itu semuanya sudah ada tersedia dalam asrama. Jadi selain bea siswa, saya harapkan juga pemerintah bisa melihat hal ini. Sebab terkadang pemerintah tidak melihat kesitu. Padahal adik-adik mahasiswa ini sebenanrnya butuh perhatian dari pemerintah,” tukasnya.
Menurut Mega, namanya juga mahasiswa mereka terkadang tidak kontrol listriknya apakah sudah di bayar atau belum. Begitu juga dengan air. Sehingga ini juga menjadi tugas Pemkab setenpat melalui dinas-dinas terkait yang harus turun langsung untuk memgecek kondisi asrama itu. Termasuk apa yang dibutuhkan dari mereka di dalam asrama, mungkin ada yang harus diperbaiki di dalam asrama.
Mega menambahkan, memang ini yang biasa menjadi keluhan mahasiswa. Makanya perlu juga ada perhatian dari pemerintah, sehingga kalau bisa pemerintah dalam hal ini dinas-dinas terkait setiap saat mungkin bisa datang dan melihat langsung kondisi asrama – asrama tersebut.
“Siapa tahu ada listrik yang di putus karena belum di bayar, sehingga ini juga bisa mengganggu konsentrasi belajar dari mahasiswa itu dalam perkuliahan mereka. Begitu juga mungkin dengan air yang juga di putus lantaran belum dibayar. Nah itu juga bisa menjadi satu kendala bagi mereka. Apalagi ditengah covid seperti ini, air sangat dibutuhkan untuk menjaga kebersihan, sehingga hal-hal seperti ini yang harus dinas terkait perhatikan. Jadi adik-adik mahasiswa ini hanya butuh sentuhan dan perhatian dari pemerintah dalam hal ini dari dinas-dinas terkait,” tutup Mega Nikijuluw.