Jayapura – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua akan melakukan evaluasi terhadap semua pelatih dari 37 cabang olahraga (cabor).
Sekretaris Umum KONI Papua Kenius Kogoya, Selasa (17/11/2020) di Jayapura, mengatakan pelatih cabor di evaluasi, jika atlet yang melakukan pemusatan latihan (TC) tidak mencapai peak performa pada test fisik.
Meskipun test fisik ini di prioritaskan kepada cabor full kontak, seperti cabor permainan, beladiri untuk mengukur para atlet sepanjang program periodisasi latihan atau TC yang diberikan selama ini.
“Test fisik hanya dilakukan bagi atlet full kontak, seperti permainan dan beladiri, akurasi bias tapi tidak semua cabor, jadi memang kita akan pilahkan lagi karena test fisik ini penting untuk mengukur VO2 Max mereka (atlet) sepanjang periodisasi latihan,” katanya.
Kenius mengungkapkan, test fisik itu sudah dilakukan secara berkala, namun dikarenakan test fisik sangatlah penting. Apalagi KONI Papua sudah memiliki data dari perkembangan seluruh atlet yang akan di sandingkan hasil dari test untuk mengetahui peak performa atlet yang seharusnya masuk dalam periodisasi saat ini. Meskipun adanya penundaan PON ke tahun depan.
“Kita bisa melihat anak-anak berlatih seperti apa, kita ukur fisik performa mereka. Bisa saja saja dilakukan test fisik untuk lihat kemampuan mereka. Dan hasilnya akan di evaluasi kepada pelatih untuk memacu atlet agar bisa mempersiapkan lebih baik lagi,” tegasnya.
Koordinator Test Fisik Binpres KONI Papua Beni Maniani mengungkapkan test fisik akan dilakukan pada 26 November mendatang dengan diikuti 560 atlet yang hasilnya jika peak performance masih dibawah standar, tidak menutup kemungkinan program degdrasi promosi dilakukan untuk menentukan atlet yang benar-benar siap membela kontingen Papua di PON 20 Oktober 2021 mendatang.
“Dari hasil ini menjadi dasar buat para atlet untuk bisa berapa persen meletakan beban mereka, karena saat ini harusnya para atlet sudah masuk di peak performa untuk PON tahun ini, tapi karena ditunda tetap performa mereka harus di lihat lagi. Kita anggap kita kembali fase-fase pertama seperti apa, dari progress ada hasil latihan untuk mempengaruhi fisik mereka,” tutupnya.