SARMI – Disela-sela kunjungan kerja (Kunker) Anggota DPR Papua dari daerah pemilihan satu yakni Kabupaten Jayapura, Keerom dan Sarmi, Yanni SH belum lama ini, juga menyempatkan diri melakukan rapat dengar pendapat (RDP) Otonomi Khusus (Otsus) Papua dengan melibatkan sejumlah Ketua Dewan Adat Sarmi, Ketua LMA , tokoh pemuda dan tokoh masyarakat yang ada di Kabupaten Sarmi.
Terkait dengan RDP itu, Yanni yang juga merupakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Provinsi Papua ini mengatakan, ini merupakan surprise apalagi pelaksanaan RDP di wilayah Tabi ini mendapat respon positif yang begitu baik dari para Ketua Dewan Adat, Ketua LMA, tokoh masyarakat dan juga para tokoh pemuda.
Yanni menuturkan, jika pihaknya telah melakukan rapat dengar pendapat dengan dewan adat, LMA serta tokoh masyarakat setempat terkait tentang revisi evaluasi dan juga revisi undang-undang Otsus.
Lewat RDP ini kata Yanni, mereka menilai bahwa ini adalah sesuatu yang hal sangat positif. Baik dari dengar pendapat kemudian memberikan saran dan masukan . Sebenarnya semua itu sangat sederhana dan sebetulnya itu hanya keberpihakan.
“Keberpihakan yang berkaitan dengan pendidikan, kesehatan, kesejahteraan dan itu semua adalah hal-hal yang wajar yang disampaikan dalam rapat dengar pendapat itu,” kata Yanni kepada Pasific Pos usai melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh adat terkait tentang RDP di Kabupaten Sarmi, belum lama ini.
Bahkan kata Yanni, dewan adat di Kabupaten Sarmi juga sangat mendukung agar Otonomi Khusus (Otsus) Papua harus terus berjalan, karena itu sangat memiliki nilai,-nilai strategis dan nilai-nilai politik yang sangat baik bagi Kabupaten Sarmi dan pada umumnya.
“Sehingga pertemuan tadi itu, saya sangat berterimakasih dengan kehadiran mereka serta responnya. Ternyata dalam pertemuan ini yang datang begitu banyak, sekali lagi terimakasih atas pendapat dan masukannya,”ujar Yanni.
Menurut Politikus Partai Gerindra itu, pada dasarnya semua regulasi sudah baik dan bertujuan baik. Tinggal bagaimana pemimpin yang melaksanakan apakah mau atau tidak menjalankan itu semua dan apakah benar-benar ada keberpihakan kepada rakyat.
“Jadi memang harus hadir untuk memberikan hak rakyat, bukan sebaliknya. Jika seorang pemimpin hanya berfikir saya dapat apa? Apalagi jika hanya berpotensi dengan kepentingan tanpa memperdulikan hak rakyat, maka sia-sialah semua regulasi itu. Ujung-ujungnya tidak ada perubahan, semua sama saja, yang susah tambah susah, “ungkapnya.
Akan tetapi sambungnya, jika hadir dengan niat yang baik dan dengan tujuan bahwa saya hadir untuk memberikan apa, maka perbedaannya itu pasti bagaikan bumi dan langit.
Sementara itu, Ketua Dewan Adat Kabupaten Sarmi, Jhoni As mengucapkan terimakasih karena dalam kesempatan ini pihaknya bisa menyampaikan aspirasi sesuai dengan kondisi yang dihadapi saat ini.
“Jadi inilah harapan kami, agar wakil-wakil rakyat ini punya kesempatan untuk mengunjungi kami dan bisa melihat secara langsung bahwa masyarakat yang ada di kampung-kampung juga punya keluhan-keluhan seperti yang Ibu Yanni sudah kunjungi kami pada hari ini. Jadi kami sangat berterimakasih kepada DPRP lewat ibu Yanni,”ungkap Ketua Dewan Adat Sarmi, Jhoni As.
Lanjut dikatakan, apa yang disampaikan oleh ibu Yanni bahwa seorang pemimpin itu harus berjiwa adil, kasih dan peduli terhadap rakyat.
“Artinya bisa melihat keluhan-keluhan masyarakat. Kami juga sangat setuju dengan apa yang disampaikan oleh ibu, bahwa hanya pemimpin yang adil dan punya hati dan betul-betul takut kepada Tuhan dan mau berpihak kepada masyarakat untuk sama-sama membangun negeri ini,” tuturnya.
Kendati demikian, dirinya pun mengakui, meskipun baru pertama kali bertemu dengan sosok ibu Yanni, tapi pendekatan yang diberikan secara spontanitas sangat menyentuh bagi masyarakat Kabupaten Sarmi, terlebih juga bagi ia dan rekan-rekannya.
“Pemimpin-pemimpin seperti inilah yang dibutuhkan masyarakat yang punya hati dan kasih tapi juga mau mendengar keluhan masyarakat, lalu kemudian langsung ditindaklanjuti, “imbuhnya.