Jayapura, – Anggota Komisi I DPR Papua yang membidangi Pemerintahan, Politik, Hukum dan HAM, Laurenzus Kadepa, menilai sosok Dance Yulian Flassy adalah orang asli Papua yang punya kemampuan dan punya pengalaman yang tidak bisa diragukan lagi.
Sehingga kata Kadepa, itu menjadi alasan pemerintah pusat menunjuk Dance Yulian Flassy sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua.
Oleh karena itu tandas Laurenzus Kadepa, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua diminta segera mengeksekusi penunjukkan itu.
Sebab kata Kadepa, kebijakan tersebut sesuai Keputusan Presiden (Kepres) Nomor: 159/TPA tahun 2020. Ini posisi strategis, jangan sampai ditunda-tunda. Imbasnya pasti rakyat.
“Kepres yang dikeluarkan pada 23 September 2020 dan ditandatangani Deputi Bidang Administrasi Sekertariat Kabinet, Presiden Republik Indonesia, Farid Utomo, bersifat mengikat. Terlebih, posisi Sekda Papua tak boleh dibiarkan kosong. Perannya sangat diperlukan masyarakat dalam membantu tugas dan pelayanan saat ini. Saya khawatir jika ditunda secara tidak langsung berdampak pada anggaran di Papua. Hal itu dibuktikan dengan penyerapan APBD yang rendah,” kata Laurenzus Kadepa dalam pesan singkatnya kepada Pasific Pos, Minggu (8/11).
Yang pasti lanjut Kadepa, ada tugas-tugas pokok Sekda yang tidak bisa dieksekusi oleh pelaksana tugas (plt) Sekda, yang juga sebagai pimpinan tertinggi dari Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Saya meminta jika Kepres penunjukan Sekda itu benar, maka Pemprov Papua segera melakukan pelantikan Sekda definitif. Soal siapapun yang ditunjuk jadi Sekda Papua, dia lah yang terbaik. Sebab tiga besar calon Sekda yang lolos dari hasil seleksi adalah orang asli Papua,”ujar Politisi Partai NasDem ini.