JAYAPURA – Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe beberapa tahun lalu sudah melaunhing Buah Merah sebagai minuman resmi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX.
Namun, hingga saat ini produksi buah merah masih terkendala ijin Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT).
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Provinsi Papua, Semuel Siriwa, kepada wartawan belum lama ini.
“Kami sudah siap produksi buah merah sebagai minuman PON XX, hanya saja masih terkendala ijin, kita masih kordinasi dengan Dokter Made terkait dengan kemasan dan kelayakan secara teknis,” Kata Siriwa.
Ia mengaku sudah ada produksi buah merah yang telah dikonsumsi, sehingag saat pelaksanaan PON nanti dapat dijadikan sebagai minuman PON atau cinderamata.
“Sebanarnya yang kita buat sudah dikonsumsi tetapi hanya belum ada ijin P-IR,” Ujarnya.
Bahkan kata Siriwa pihaknya telah mengarahkan dinas teknis terkait agar memperluas area tanam buah merah sekaligus menyiapkan pengolahannya.
“Saat ini sebagian besar daerah pegunungan sudah mempunyai lahan buah merah,” tandasnya.
Ia menyebut ada beberapa produk buah merah seperti sabun, mie dan minyak buah merah, produk ini nantinya akan menjadi cinderamata saat PON.
Sekedar untuk diketahui, buah merah adalah sejenis buah tradisional dari Papua. Oleh masyarakat Wamena, Papua, buah ini disebut kuansu. Nama ilmiahnya Pandanus Conoideus Lam karena tanaman ini termasuk tanaman keluarga pandan-pandanan dengan pohon menyerupai pandan.
Bagi masyarakat di Wamena, Papua, buah merah disajikan untuk makanan pada pesta adat bakar batu. Namun, banyak pula yang memanfaatkannya sebagai obat.
Secara tradisional, buah merah dari zaman dahulu secara turun temurun sudah dikonsumsi karena berkhasiat banyak dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti mencegah penyakit mata, cacingan, kulit dan meningkatkan stamina.