MERAUKE,ARAFURA,-KPU Merauke, Jumat (30/10) di Swiss-Belhotel menggelar debat publik pertama paslon Bupati dan Wakil Bupati Merauke dengan pengamanan yang cukup ketat dan pembatasan peserta terkait dengan protokol kesehatan. Adapun tema yang diusung kali ini “Terwujudnya tata kelola pemerintahan Kabupaten Merauke yang baik dan bersih ( good Governance ) guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pada masa pandemi Covid -19”. Bertindak selaku panelis adalah Dr. Beatus Tambaip, M.A, Yusak Elisa Reba, SH, MH, Marius CMH Waersok dan Yosehi Mekiuw SP, M.Sc. Ketiga paslon yang hadir yaitu pasangan nomor urut 1 Hendrikus Mahuze, S.Sos,M.Si dan H. Edy Santosa, B.Sc, nomor urut 2 Heribertus Silvinus Silubun, SH dan Bambang Suji, S.Sos dan nomor urut 3 Drs. Rimanus Mbaraka, MT dan H. Riduwan, S.S.Sos, M.Pd. Ketua KPU Merauke Theresia Mahuze, SH mengemukakan bahwa pesta demokrasi pemilihan kepala daerah serentak akan segera dilaksanakan pada 9 Desember 2020 mendatang.
Oleh sebab itu pihaknya akan melaksanakan tugas secara transparan berintegritas dan adil untuk mewujudkan pilkada yang berkualitas. Debat merupakan tahapan pemilihan yang bertujuan untuk menyebarluaskan visi misi dan program kerja kepada masyarakat serta memberikan informasi kepada pemilih untuk menentukan pilihannya. Pasangan calon harus mempunyai komitmen dan dedikasi untuk masyarakat dan pada debat kali ini KPU memberikan ruang seluas – luasnya kepada masing-masing paslon untuk memaparkan visi misi dan program kerja.
Pelaksanaan debat kandidat tiga paslon tersebut berjalan dengan aman dan lancar berkat kesigapan dan pengamanan yang cukup ketat dari 300 aparat TNI dan Polri. Plh. Kabag Ops Polres Merauke AKP Micha Toding Potty, Sik, SH memimpin langsung pengamanan dan Satuan Brimob Polda Papua Batalyon D Pelopor juga telah memasang safety door di pintu masuk aula. Hal tersebut guna menindak lanjuti perintah Kapolres Merauke melalui Wadanyon D Pelopor AKP Sarifudin Ahmad tentang pelaksanaan pengamanan debat. IPTU Soepaat selaku pihak yang memimpin unit Jibom Batalyon D Pelopor mengatakan bahwa pemasangan safety door sangat efektif karena selain membantu petugas, alat tersebut juga memberikan kenyamanan kepada setiap orang yang akan memasuki gedung.
” Safety door mendeteksi bahan logam seperti benda tajam, maupun alat – alat yang tidak berkenan akan dideteksi langsung oleh alat tersebut sehingga para petugas langsung mengetahui dan bisa mengantisipasi hal – hal yang tidak diinginkan ,”ujarnya. Ia menjelaskan, adanya dua tahap pemeriksaan yang dilakukan oleh pihaknya sebelum peserta debat publik maupun para tamu undangan lainnya memasuki gedung. Tahap pertama tamu harus melalui safety door dan sebelum memasuki aula diperiksa kembali oleh anggota dengan memakai alat metal detector. Menurutnya, tugas yang dilakukan oleh pihaknya sudah sesuai dengan standar operasional prosedur pada kepolisian. Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan hal-hal yang menonjol.
Sebelumnya telah digelar apel kesiapan pengamanan di Mapolres yang dipimpin langsung Kapolres AKBP Untung Sangaji. Kapolres menegaskan bahwa sinergitas TNI dan Polri harus ditingkatkan guna menciptakan situasi kamtibmas di Kabupaten Merauke yang kondusif. “Sinergitas TNI-POLRI dalam mengamankan rangkaian Pilkada Bupati Merauke harus kita jalin dan pupuk terus sehingga mampu menciptakan Merauke sebagai zona damai dan zona cinta kasih. Personil pengamanan harus bertindak dengan cepat, tepat dan humanis serta profesional. Satu Komando bila terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,”pungkasnya.
