Jayapura – Pekan Sagu Nusantara dilaksanakan secara daring pada Selasa (20/10/2020) di seluruh Indonesia, termasuk di Bumi Cenderawasih.
Pekan Sagu Nusantara 2020 di Provinsi Papua dipusatkan di lapangan apel Kantor Gubernur Dok II Jayapura.
Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw mengatakan Papua saat ini mempunyai 4,7 hektare lahan sagu. Sementara secara nasional, tercatat Indonesia memiliki 5200 hektare.
“Jika melihat ini, tanaman sagu hanya beberapa persen saja di Indonesia, selebihnya ada di Papua,” kata Mathius saat membuka Pekan Sagu Nusantara 2020.
Menanggapi itu, dirinya menyampaikan apresiasi kepada penerintah kabupaten dan kota yang sudah memberikan perhatian untuk pangan lokal.
“Ini jelas akan menjadi semangat kita sesuai dengan kebijakan gubernur membangun Papua berdasarkan 5 wilayah adat dengan kearifan dan potensi lokal. Untuk itu ke depan, apapun kegiatan atau acara di provinsi, kabupaten dan kota makannya harus berbahan dasar sagu. Intinya, sagu harus jadi andalah seluruh masyarakat,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Papua, Semuel Siriwa berharap ada kesadaran masyarakat dalam hal memenuhi kebutuhan makan sehari-hari. Artinya, tidak selalu bergantung pada beras, tetapi harus bisa manfaatkan keberadaan pangan lokal.
“Massa Pandemi Covid-19 ini sebenarnya adalah pelajaran besar yang kita harus tahu, sebab jika besok-besok tidak ada pasokan pangan dari luar, maka keberadaan pangan lokal bisa dimanfaatkan,” katanya.
Menurut ia, mulai saat ini masyarakat harus bisa membiasakan diri mulai dari rumah tangga masing-masing untuk bagaimana mengkonsumsi pangan lokal, baik sagu maupun umbi-umbian minimal seminggu dua kali.
“Memang kebijakan soal ini belum berjalan baik. Untuk itu, kita harus memulai dari rumah tangga masing-masing, dengan membiasakan anak-anak kita agar pola pikir mereka berubah (kenyang kalau sudah makan nasi), Kami harap dengan pekan sagu nasional ini, semua budayakan untuk makan pangan lokal dalam bentu olahan apapun, baik papeda, kue maupun lainnya,” ujarnya.
