MERAUKE,ARAFURA,- Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMAIT Ibnu Khaldun, Tri Hadjrah Romdhiah mengemukakan bahwa SMAIT Ibnu Khaldun mulai dibuka pada Bulan Juni 2020 lalu sebagai level lanjutan dari Sekolah Islam Terpadu yang ada di Kabupaten Merauke setelah sebelumnya sudah dibuka TK, SD dan SMP. Dengan adanya SMA ini maka diharapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh para siswa pada jenjang-jenjang sebelumnya dapat berkelanjutan dan tetap ada pada diri mereka dan keluarga. “Kami mengharapkan agar anak-anak tetap dapat beraktifitas pada lingkungan yang kondusif terutama dalam menghapal Al Qur’an.
Sebab target dari SMAIT Ibnu Khaldun adalah kemampuan siswa dalam menghapal Al Qur’an minimal 6 juz dan lulusan sekolah ini dapat diterima di perguruan tinggi negeri, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga hingga keluar negeri,”jelasnya kepada ARAFURA News kemarin. Lebih lanjut ia mengemukakan, SMAIT Ibnu Khaldun memiliki tenaga pengajar sebanyak enam orang dan dipimpin oleh seorang lulusan S2. Untuk para guru lainnya bertugas mengajar sesuai dengan back ground masing-masing. Contohnya dirinya yang merupakan lulusan fisikan UGM sehingga fokus mengajar mata pelajaran fisika.
Beberapa guru sudah ada yang bergelar S1, S2, D3 dan ada yang sementara tengah menyelesaikan studi S1. Sedangkan para siswa untuk angkatan pertama terdiri dari putri sebanyak 12 orang dan 4 putra. Selama pandemi sekolah menerapkan tiga metode pembelajaran, yaitu belajar online setiap Senin lalu Hari Selasa, Rabu dan Kamis siswa belajar secara tatap muka terbatas. Sedangkan pada Hari Jumat guru yang mengunjungi siswa secara langsung. Dalam hal ini sekolah tetap memperhatikan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
