MERAUKE,ARAFURA, – Sehubungan dengan permasalahan penyerapan hasil panen yang dialami para petani Merauke saat ini maka Bank BRI Cabang Merauke telah mengambil kebijakan terkait dengan angsuran yang harus disetorkan. Dalam hal ini dengan melakukan relaksasi, baik untuk pola angsuran maupun jangka waktunya. Jadi pihak BRI melakukan restrukturisasi penjadwalan ulang kembali angsuran namun tetap disesuaikan dengan kemampuan nasabah serta ketentuan-ketentuan yang berlaku di BRI. “Dengan memberikan kebijakan ini kami berharap dapat mempermudah para petani sehingga mereka dapat melanjutkan usahanya dan pulih kembali.
Misalnya yang angsurannya bulanan maka bisa dijadwalkan kembali menjadi 6 bulan,”ujar Sugeng saat ditemui usai acara penarikan undian Simpedes di Kantor BRI Cabang Merauke Sabtu lalu. Lebih lanjut ia mengungkapkan, BRI dapat memahami permasalahan ekonomi yang tengah dihadapi oleh para nasabah, baik petani maupun pelaku UMKM di tengah masa pandemi Covid 19 seperti sekarang. Dalam hal ini pihaknya tetap berupaya untuk meringankan beban para petani karena bagi BRI sendiri, jika petani merasa bahagia maka hal itu juga menjadi kebahagiaan bagi pihak BRI. Jika petani bisa tersenyum atau tertawa maka senyum itu juga menjadi senyumnya BRI.
“Tawanya petani adalah tawanya kita juga. Begitupun kesedihan dan kesulitan mereka juga menjadi kesedihan kita. Jadi BRI ikut merasakan kesedihan dan kesulitan yang mereka alami dan tengah dihadapi saat ini,”ujarnya. Terkait dengan pemberlakuan relaksasi tersebut, jangka waktunya bervariasi, ada yang ditentukan selama 6 bulan dan maksimal hingga 1 tahun. Diakui masih ada yang dapat melakukan pembayaran secara normal karena masing-masing nasabah memiliki strategi sendiri untuk bisa survive. Untuk nasabah dari kalangan petani, pelaku UMKM dan para peternak memang cukup banyak dinaungi Bank BRI dan diharapkan dapat mengalami peningkatan di tahun-tahun mendatang.
