JAYAPURA – Tidak hindahkan batas waktu orasi yang diberikan aparat kepolisian sekelompok masa yang menggelar aksi penolakan otsus jilid II di Gapuran Uncen Abepura di bubarkan secara paksa, Senin (28/9).
Dalam pembubaran paksa itu di warnai dengan pelemparan batu oleh kelompok masa terhadap apara gabungan. Bahkan dari aksi tersebut tiga orang coordinator lapangan diamankan aparat kepolisian.
Kapolresta Jayapura Kota AKBP Gustav Urbinas ketika di konfirmasi membenarkan kejadian itu, namun saat ini menurutnya situasi di dua titik yang melaksanakan orasi kondusif bahkan masa aksi telah membubarkan diri.
“Situasi kondusif siang ini, bahkan beberapa titik sudah dijaga aparat gabungan,” Kata Gustav.
Ia pun menerangkan aksi pembubaran paksa itu dilakukan lantaran masa aksi demo tidak mengantongi ijin keramaian meski sebelumnya telah memasukan surat permohonan ke Polresta Jayapura Kota.
“Kami sudah menerima surat ijin aksi, namun kami tolah dengan beberapa pertimbangan berdasarkan undang-undang dan stabilitas keamanan,” jelasnya.
Gustav pun menambahkan sebelum dilakukannya pembubaran paksa itu, pihaknya telebih dahulu telah memberikan ijin kepada masa aksi untuk melakukan orasi dengan batas waktu yang di tentukan, namun hingga waktu berakhir para demonstrasi tidak menghidahkan himbauan itu sehingga pihaknya mengambil tindak tegas.
“Kami sudah berikan himbauan tapi tidak di guberis, maka kami bubarkan dan mereka sempat melakukan perlawanan dan kami amankan tiga orang, satu diantaranya mengalami luka lecet, tapi itu sudah biasa, baik dari masa maupaun kami, yang jelas ketiganya sudah dipulangkan,” tegasnya.
Mantan Kapolres Jayapura ini pun dengan tegas memberikan pernyataan dimana selama pendemi pihaknya tidak pernah mengeluarkan ijin keramaian terkait aksi demonstrasi, hal itu bukan untuk menghalangi penyampaian aspirasi di depan public, melainkan guna mengantisipasi penyebaran covid-19.
“Kalau demo atau aksi apapun tetap kami tolak, meski telah menyurati, terkait dengan orasi atau menyampaikan pendapat kami dari pihak kepolisain akan memberikan jalan dengan cara forum diskusi tapi dengan catatan yang harus di penuhi,” tegasnya.
Gustav pun menambahkan dalam aksi demo di dua titik tersebut pihaknya menurunkan sedikitnya 550 aparat gabungan Baik dari Polresta Jayapura Kota di backup Sabhara dan Brimob Polda Papua serta dari TNI. Hal itu bertujuan mengantisipaso gangguan keamanan dan menyakinkan stabilitas keamanan bagi masyarakat di Kota Jayapura.