Jayapura – Perekonomian Papua pada triwulan IV tahun 2020 diperkirakan tumbuh positif yang ditopang oleh lapangan usaha pertambangan dan penggalian serta didukung oleh proses pemulihan ekonomi sektor nonpertambangan.
Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Papua, Naek Tigor Sinaga menyebut dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga diperkirakan tetap memiliki pangsa terbesar perekonomian Papua.
Peningkatan konsumsi rumah tangga, kata Naek, didorong oleh pemulihan aktivitas ekonomi pasca kebijakan pembatasan pada triwulan II tahun 2020. Pemulihan ekonomi sejalan dengan peningkatan daya beli masyarakat serta stabilitas dunia usaha.
“Secara agregat, perekonomian Papua tahun 2020 diproyeksikan tumbuh positif, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun 2019 yang terkontraksi sebesar minus 15,72 persen secara year on year,” kata Naek dalam Forum Perekonomian Daerah yang digelar secara virtual, Selasa (22/9/2020).
Naek mengatakan, secara umum peningkatan kinerja ekonomi Papua pada tahun 2020 didorong oleh perbaikan kinerja pertambangan terbesar di Papua, dimana produksi berasal dari tambang bawah tanah yang mengalami peningkatan produktivitas sejalan dengan kadar tembaga dan emas yang lebih tinggi dibandingkan tambang terbuka.
“Meski demikian, kebijakan pembatasan aktivitas yang diberlakukan sepanjang triwulan II dan III tahun 2020 diperkirakan menahan laju pertumbuhan sektor nonpertambangan secara tahunan,” ucap Naek.
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga stabilitas inflasi berada dalam rentang proyeksi, diperlukan berbagai upaya nyata antara lain :
1.Melakukan langkah strategis penanggulangan penyebaran Covid-19 dengan mengutamakan kesehatan masyarakat.
2.Meningkatkan koordinasi antar instansi dan pelaku usaha dalam mendorong sektor ekonomi yang produktif dan aman selama masa pandemi Covid-19.
3.Mendukung pelaksanaan program pemulihan ekonomi nasional melalui penyelenggaraan sektor kesehatan, perlindungan sosial, insentif dunia usaha, insentif UMKM, serta pembangunan daerah.
4.Memastikan kelancaran distribusi barang terutama baha pokok pemenuhan kebutuhan dasar, dengan berfokus kepada :
a.Meningkatkan koordinasi lintas instansi dan koordinasi antar wilayah khususnya dengan daerah pemasok komoditas kebutuhan pokok masyarakat melalui realisasi kerjasama antar daerah yang mengoptimalkan peran BUMD/BUMN dalam pelaksanaannya.
b.Melakukan pemantauan dan peningkatan produksi komoditas kebutuhan pokok masyarakat dengan mengoptimalkan potensi lahan dan sumber daya manusia yang dimiliki Papua.
c.Merealisasikan roadmap Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Papua 2019-2021 dengan penerapan strategi 4K yaitu Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi dan Komunikasi efektif.
Sebagai informasi, Pusat Informasi Harga Pangan Nasional (PIHPS) dapat digunakan sebagai sumber informasi terpercaya dalam menunjang program pengendalian inflasi daerah.