Jayapura, – Guna mengukur kemampuan para atlet yang sedang menjalani pemusatan latihan (TC), Pengurus provinsi (Pengprov) Muaythai Papua akan melakukan laga ujicoba atau try in se-Jawa Timur.
Pasalnya 17 atlet yang sedang dipersiapkan untuk PON XX ini telah menjalani pemusatan latihan selama dua tahun lamanya di Kota Malang.
Ketua Pengprov Muaythai Papua Kenius Kogoya usai Rakor secara daring, Selasa (22/09) kepada wartawan mengatakan rakor secara virtual membahas cabor muaythai yang kini melakukan TC di Malang. Dan mereka sudah cukup lama di sana dan ingin lakukan try-in mengundang tim di sekitar untuk bisa latih tanding.
Kendati melakukan ujicoba, namun protokol kesehatan ketat tetap di terapkan. Bahkan tidak semua klub maupun pengcab Muaythai di Jatim ikut dalam try in yang berlangsung selama dua hari 22-23 September 2020.
“Tapi tetap dengan menjaga kesehatan dengan melakukan swab atau rapid tes untuk atlet yang datang. Tapi hanya Jawa Timur saja. Kita latih tanding mulai besok supaya persiapannya lebih baik untuk menjaga keselamatan para atlet,” ungkapnya.
Pelatih Kepala Muaythai Papua Dony Ayorbaba saat di konfirmasi mengakui ujicoba atau try in sangat penting dilakukan, apalagi saat ini sudah memasuki akhir masa periodisasi. Setelah itu para atlet akan masuk masa transisi ditargetkan tujuh minggu.
“Sudah sekian lama TC, hampir dua tahun. Tapi memang bulan November 2018 ada pertandingan, Juli 2019 ada pertandingan di bogor. Setelah itu kita cuma latihan saja, apalagi ditambah adanya pandemi covid-19, mau tidak mau kita harus lakukan try ini dengan tetap ikuti protokol kesehatan yang ketat di anjurkan pemerintah,” ujarnya.
“Kita hanya seputar Jatim, dan sudah komunikasikan dengan pengurus cabor, jadi ini ujicoba bkn event seperti cabor lainnya. Tetapi dalam ujicoba ini ada tim PON Jatim, selebihnya dari pengkab yang punya prestasi, dan rekam jejak prestasi mereka,” katanya.
Ditambahkan dalam ujicoba ini, 17 atletnya akan diturunkan dalam 7 kelas yang dipertandingkan, dimana satu atlet akan bertanding di dua kelas. “Semua atlet di turunkan tiap kelas, satu atlet jatahnya 2 kelas, tapi di kelas -73kg tidak mainkan, kalau 54kg ada double punya potensi di tarung, makanya kita coba 3 atlet untuk di patenkan yang terbaik masuk di muaythai Papua,” paparnya.