Jayapura – Menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021, KONI Papua masih mengalami kesulitan mencari pelatih bagi beberapa cabang olahraga.
Oleh sebab itu, ada cabor yang dilatih oleh pelatih yang belum memenuhi lisensi kepelatihan. Hal itu disampaikan Sekretaris Umum KONI Papua, Kenius Kogoya kepada wartawan di Jayapura, Selasa, 22 September 2020 kemarin.
Kenius menjelaskan, sistem pembinaan prestasi harusnya dibarengi dengan pelatihan pelatih. Karena sehebat apapun atlet itu dibelakangnya itu adalah pelatih.
“Kita akui memang sedikit menjadi kesulitan dalam merekrut pelatih, karena pelatih kita yang ada belum maksimal, kita harapkan setiap cabor itu ada kegiatan kepelatihan yang bisa mendongkak lisensi mereka untuk keperluan cabor maupun KONI kedepannya,” ujarnya.
Dikatakan, ada beberapa cabor yang kita gunakan pelatih dari luar negeri. Tapi ada beberapa cabor juga kita pakai pelatih khusus seperti cabor renang, kemudian basket pelatih dari Australia,” jelasnya.
Menurut Kenius, kekurangan kita di Papua adalah pembinaan dan penataran pelatih masih sangat kurang. Walapun KONI sudah melakukan bimtek untuk para pelatih tetapi itu secara global terkait bagaimana menyusun periodesasi latihan.
Tetapi secara spesifik pelatih harus memahami cabornya seperti apa. Seperti atletik mungkin mantan atlet dan pernah jadi pelatih. Pengetahuannya harus terupgrade, karena kita dihadapkan dengan perkembangan teknologi dan perkembangan zaman.
Ya, kendala kita kedepan itu harus kita perbaiki menyangkut dengan SDM para pelatih. Saya berharap dengan kekurangan kita itu puslatprov terus mengawal supaya pelatih lebih kreatif dan inovatif lagi untuk menimba pengetahuannya,” paparnya.