JAYAPURA – Pemerintah Provinsi Papua menutup sementara kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) karena ditemukan adanya pegawai yang terpapar virus corona atau Covid-19.
Selain kantor Bappeda, beberapa bidang pada kantor Inspektur dan Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah juga ditutup karena adanya pegawai yang terpapar virus corona.
Penjabat Sekda Papua, Ridwan Rumasukun yang dikonfirmasi wartawan di Jayapura, Kamis (17/9/2020) membenarkannya.
Ya, benar kantor Bappeda kita tutup selama dua Minggu, tapi pegawai yang terpapar corona sudah melakukan tes swab dan hasilnya negatif, tetap harus menungga sekali tes lagi,” katanya.
Sekda menjelaskan, penutupan aktivitas perkantoran Bappeda ditujukan untuk melakukan sterilisasi. Selain itu, penutupan kantor juga untuk mengantisipasi dan memutus penyebaran Covid-19 di antara pegawai.
“Kepala Bappeda Papua bekerja sekarang di ruangan Asisten III dan pegawai tetap bekerja tetapi dari rumah selama aktivitas perkantoran dihentikan,” ujarnya.
Sekda menyebutkan, pegawai Bappeda yang terpapar corona sebanyak 13 orang, tetapi hasil swab sudah keluar hasilnya negative, tapi mereka belum bisa bekerja harus sekali swab lagi untuk memastikan hasilnya tetap negative.
Sementara satu pegawai pada Badan Pendapatan Daerah Papua, sudah sehat setelah diisolasi mandiri dan hasil swabnya negative setelah dua kali melakukan pemeriksaan.
Pada kesempatan itu, Sekda juga mengatakan pemerintah bersama forkompinda akan melakukan evalusi penanganan covid-19 di Provinsi Papua.
Diketahui, hingga Rabu, 16 September 2020, jumlah terkonfirmasi Covid-19 di Papua sebanyak 4.691 dengan jumlah kabupaten yang sudah terpapar corona sebanyak 21 kabupaten/kota. Jumlah pasien yang sedang dirawat sebanyak 1107 (24 %), passion sembuh 3515 (75 %) dan pasien meninggal dunia 69 orang (1 %).