Jayapura – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mencatat ekspor Papua pada Agustus 2020 senilai 196,04 juta dolar Amerika atau meningkat sebesar 81,65 persen dibandingkan bulan Juli tahun yang sama senilai 107,92 juta dolar Amerika.
Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana Helena Robaha menjelaskan pada Agustus lalu, eskpor Papua hanya berupa nonmigas. Sementara, ekspor Papua pada bulan tersebut terbesar berasal dari Pelabuhan Amamapare senilai 185,64 juta dolar Amerika atau 94,7 persen.
Secara kumulatif yaitu Januari hingga Agustus 2020, total ekspor Papua senilai 712,8 juta dolar Amerika atau meningkat 25,13 persen dibandingkan total ekspor Januari hingga Agustus 2019 senilai 569,63 juta dolar Amerika.
Adriana menyebut jika dilihat dari provinsi asal, ekspor Papua hanya berupa nonmigas senilai 199,1 juta dolar Amerika. Barang ekspor dari Provinsi Papua dimuat di pelabuhan se-Papua senilai 196,04 juta dolar Amerika.
“Sedangkan sisanya senilai 2,91 juta dolar Amerika dimuat di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, 0,15 juta dolar Amerika dimuat di Bandara Soekarno Hatta dan 104 dolar Amerika dimuat di Bandara Juanda Surabaya,” jelas Adriana, Rabu (16/9/2020).
Sementara itu, ekspor ke enam negara utama pada Agustus 2020 senilai 163,75 juta dolar Amerika atau meningkat 143,25 persen dibanding bulan sebelumnya. Ekspor ke negara lainnya pada Agustus 2020 senilai 32,28 juta dolar Amerika mengalami penurunan 20,48 persen dibanding bulan sebelumnya senilai 40,6 juta dolar Amerika.
“Negara lainnya yang menjadi tujuan ekspor adalah Jerman dengan nilai ekspor 21,89 juta dolar Amerika, komoditi yang diekspor berupa bijih tembaga dan konsentrat atau HS26,” ucap Adriana.
Adapun ekspor ke enam negara utama pada Agustus lalu yaitu Tiongkok senilai 142,41 juta dolar Amerika, Jepang senilai 21,35 juta dolar Amerika, sementara ke negara lainnya Spanyol, Filipina, Korea Selatan dan India masing-masing 0,00 juta dolar Amerika.