SENTANI – Pelaksanaan Otonomi Khusus (Otsus) yang sudah berjalan kurang lebih 19 tahun dan akan berakhir pada tahun 2021 itu, kini ramai diperbincangkan oleh tokoh elit Papua dan masyarakat di Tanah Papua. Menanggapi itu, Ketua LSM Papua Bangkit Ir. Hengky Jokhu menilai bahwa membahas Otsus hanya membuang waktu dan energi untuk hal-hal yang sebenarnya tidak urgent.
“Saya harap masyarakat tidak usah ikut campur membahas hal yang hanya membuang waktu dan energi saja. Karena membahas Otsus,waktu energi kita terbuang sia-sia,”harapnya saat ditemui di Kota Sentani, Minggu (9/8) siang.
Menurut mantan Ketua Kadin Kabupaten Jayapura itu, Otsus lebih pantas dibahas oleh kelompok akademisi, kelompok pemerhati, kelompok kajian dan juga kelompok-kelompok yang berkaitan dengan Otsus.
Hengki mengingatkan, masyarakat Papua harus perlu ketahui baik bahwa yang menjadi substansi persoalan di Papua itu bukanlah soal Otsus. Tetapi, substansinya itu bagaimana Papua mengejar ketertingalan dalam hal ini membangun jati dirinya. Supaya bisa menyamai daerah-daerah maju yang lainnya.
“Saya pikir hal ini harus kita pahami baik, agar kita jangan terlalu banyak membuang waktu dan energi kita untuk hal-hal yang tidak urgent. Saya harap lebih baik kita memikirkan hal-hal yang bisa meningkatkan sumberdaya manusia (SDM) yang unggul,” ujarnya.
“Karena Papua ini merupakan daerah yang kaya akan alam dan adat-istiadat, bahkan kita tahu bahwa Papua dijuluki sebagai surga kecil yang jatuh ke bumi. Sehingga marilah kita belajar untuk bisa lebih mandiri dengan apa yang kami punya, tanpa harus mengharapkan sesuatu yang bukan sepenuhnya milik kita,” lanjutnya.
Dipaparkan Hengky, untuk membangkitkan SDM yang unggul agar bisa mandiri tentunya harus ada dukungan yang baik dari pihak pemerintah daerah, tokoh adat dan TNI/Polri yang ada di Provinsi Papua. Supaya masyarakat bisa mandiri dalam berbagai sektor yang dimiliki masyarakat Papua.
“Saya pikir untuk meningkatkan SDM, pemerintah harus bisa memfasilitasi masyarakat untuk mengembangkan sumberdaya alamnya. Supaya kami bisa mandiri dengan apa yang kami miliki, tanpa harus mengharapkan hal yang hanya melahirkan pro dan kontra antara sesama kita orang Papua,” tuturnya.
Karena itu, Hengky Jokhu berharap, apa yang telah dimaksudkannya itu bisa diterima dan dipahami baik oleh masyarakat Papua dan Pemerintah Papua. Supaya jangan terlalu sibuk membuang waktu dan energi dengan hal-hal yang tidak urgent.