JAYAPURA – Pembangunan lapangan tenis Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua progresnya sudah mencapai 97, 3 persen.
Venue yang berada di kawasan Kantor Walikota Jayapura ini dikerjakan oleh kontraktor lokal dengan, dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Papua sebesar Rp169 miliar.
Plt Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda (Kadisorda) Provinsi Papua, Alexander Kapisa dalam keterangannya kepada pers usai mengunjui venue tersebut, mengatakan bahwa sejak dibangun tahun 2018 lalu, banyak kesulitan.
Pasalnya, lokasi pekerjaan yang cukup sulit, dimana kondisi area kerjanya sangat sempit dan dekat dengan perkantoran, apalagi proses penahan tanah memakan waktu dua bulan.
“Venue ini satu-satunya yang dikerjakan oleh kontraktor lokal bisa bersaing dengan kontraktor BUMN yang lain dan ini adalah tantangan yang luar biasa karena kondisi area kerjanya juga sangat sempit dan dekat dengan perkantoran itu yang membuat kita sempat terhambat di situ. Proses penahan tanahnya saja memakan waktu dua bulan, jadi pembangunannya cukup sulit,” katanya.
Alex optimis pembangunan venue ini akan rampung dalam waktu dekat dan bisa dipakai untuk tes event. “Venue tenis ini memiliki tujuh lapangan, yakni tiga lapangan untuk babak penyisihan dan empat lapangan untuk babak final, termasuk keindahan panorama alam hutan dan laut disajikan karena berada di ketinggian. Kami juga sangat bangga punya venue ini karena menyajikan pemandangan yang indah dan mungkin terbaik di Indonesia, atlet bisa bermain sambil melihat hutan dan laut, sangat eksotis pemandangannya. Memang dari sisi anggaran cukup besar itu senilai Rp169 miliar karena pembangunan teknis cukup menantang,” ungkapnya.
Site Engineer PT Widya Satria, Agung Pranata menjelaskan, venue Tenis Papua ini di lengkapi berbagai macam fasilitas memadai seperti mess atlet dengan kapasitas empat kamar, masing-masing bisa menampung dua orang, ruangan atlet, media center dan juga dilengkapi dua lift yang di peruntukan bagi kaum disabilitas.
“Bangunan ini kita siapkan untuk tahan gempa, ada untuk VIP bisa 30 orang, ada ruang medis, atlet dan ada 23 kamar mandi, ruangan recorvery jadi ada 3 lantai untuk venue tenis, setiap lapangan 2000 lux lampunya jadi standar Internasional direkomendasi technical delegate,” ujarnya.
Selain berstandar Internasional dan menjadi satu-satu venue di Indonesia berada di ketinggian yang mana bisa menampung 500 penonton secara keseluruhan, kapasitas lampu 2.000 lux serta lapisan lapangan menggunakan flexi rubber. Namun yang menariknya, pembangunan venue Tenis melibatkan 250 tenaga Orang Asli Papua, sehingga dijadwalkan, venue Tenis PON XX Papua ini bakal rampung seratus persen pada akhir Agustus tahun ini.
“Lapangannya ada 7 dan net-nya bisa di geser, lapisan lapangannya menggunakan flexible jadi elastic dan tidak sembarang masuk dengan sepatu bukan tenis. Dan lapangan ketika hujan tidak akan ada genangan air, kering cepat. Untuk semua pekerja ada 800 orang, pekerjaan awal kita pekerjakan OAP sekitar 250 orang. Bebernya.