Jayapura, – Jumlah pasien positif Covid-19 di Papua semakin meningkat saat ini. Berdasarkan data per 3 Agustus 2020, jumlah kasus corona di Papua 3070 pasien, dengan jumlah kasus yg dirawat saat ini 1573 pasien. Dengan kasus terbanyak pada Kota Jayapura sebanyak 1293 pasien.
Hal ini juga menjadi perhatian saat ini karena jumlah tenaga kesehatan yang positif COVID 19 juga bertambah. Menyebabkan pelayanan kesehatan menjadi tidak optimal. Demikian keterangan resmi Ikatan Dokter Indonesia di Papua yang diterima redaksi melalui rilisnya.
Lebih lanjut dikatakan salah satu kendala dalam penanganan COVID 19 saat ini adalah masih banyak warga yang tidak patuh dengan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. “Hal ini menuntut kita untuk lebih banyak melakukan edukasi kepada warga untuk dapat berkegiatan dengan tetap mentaati protokol kesehatan,” ujar ketua IDI Papua Dokter Donald Aronggear.
Dikatakannya pula pemerintah diharapkan dapat melakukan tindakan tegas untuk warga yang masih lalai terhadap hal tersebut.
Kendala lain yang dihadapi saat ini adalah fasilitas alat tes polymerase chain reaction (PCR) yang minim. Di Jayapura pemeriksaan saat ini semua terpusat masih di Litbangkes Papua dan Labkesda, sedangkan jumlah pemeriksaan pasien ataupun Nakes yang kontak dengan pasien terus bertambah. Sehingga hasil pemeriksaan didapatkan menjadi lebih lama.
Saat ini belum ada rumah sakit di Jayapura yang memiliki fasilitas alat PCR. IDI menghimbau kepada pemerintah Prov. Papua agar segera menyiapkan fasilitas alat tes PCR khususnya di Rumah Sakit Provinsi yaitu RSUD Jayapura dan RSUD Abepura. Sehingga dengan berharap adanya alat tes PCR di RS dapat mengurangi waktu tunggu dan mengurangi lama pasien dirawat serta pasien dapat segera dilakukan tindakan dan mencegah terpapar terbentuk cluster baru di RS berupa terpapar antar pasien dirawat dan Petugas Kesehatan yang merawat.