Jayapura, – Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat SMK se propinsi Papua tahun ini dilaksanakan berbeda dengan tahun tahun sebelumnya. Tahun ini lomba dilaksanakan secara Virtual dan dinilai para juri yang berada di kota Jayapura.
LKS tahun ini diikuti oleh 4 wilayah adat. Dan wilayah Mamta berhasil menjadi juara umum dengan meraih 12 kemenangan.
Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah yang diwakili oleh Kepala Bidang Sekolah Menengah Kejuruan Dinas Pendidikan Papua, Yulianus Kuayo dalam sambutannya mengatakan, saat ini siswa selain memiliki ijasah dituntut memiliki sertifikat kompetensi. “Dari segi kompetensi saat ini kita mendapat sorotan sebab lulusannya masih jauh dari standar dunia usaha,” ujarnya.
Dikatakannya pula untuk mengatasi persolaan standarisasi tadi pihak sekalh harus bisa merangkul dunia usaha (dudi)
“Namun sangat disyangkan standart Dudi sulit sekali kita terapkan sesuai kurikulum kita di sekolah. Kita perlu mengevaluasi apakah proses belajar sudah sesuai dengan tuntutan Dudi ?” ujarnya.
LKS ini menjadi ajang peningkatan kompetensi. Sehingga kita bisa mengejar ketertinggalan dari tuntutan Dudi.
“Menyangkut kondisi siswa dengan kondisi saat ini saya memberikan apresiasi bagi para guru yang telah mensupport. LKS bukan mencari juara namun ajang untuk menilai kemampuan diri kita sebagai bahan evaluasi untuk melihat kelemahan yang dimiliki oleh kita,” ujarnya mengakhiri sambutan pada penutupan LKS, di SMKN2 Jayapura, Kamis (23/7).
Sementara itu Ketua panitia, Lomba Kompetensi Siswa tahun 2020 mengatakan bahwa lomba diadakan pada 21 – 23 Juli 2020.
“LKS merupakan wahana menguji kompetensi siswa. Yg berhasil tahun ini akna berlomba ke tingkat nasional. Lomba juga akan berbasis online. Diikuti 40 siswa dengan 15 bidang mata lomba.
Pembiayaan bersumber pada DPA dinas PPAD,” ujar ketua panitia.
LKS yang dilaksanakan secara virtual memperlombakan 14 bidang mata lomba. 12 diantaranya direbut oleh wilayah Mamta.