Yapen- Kampung Natabui Distrik Yapen Barat yang merupakan lokasi tempat masuknya program Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke 108 di Kabupaten Kepulauan Yapen, adalah wilayah yang jangkauannya cukup jauh dari kota, ditempu dengan kendaraan roda empat double gardan kurang lebih 3 jam, namun dengan kondisi yang sulit, tidak menyurutkan semangat Warga serta prajurit TNI bersama-sama membangun dari program ini sebanyak 13 unit rumah.
Dari pantauan awak media pasificpos dilokasi TMMD, selasa (7/7), terlihat warga Natabui dengan gotong royong mulai anak-anak, remaja hingga orang dewasa turut serta memberikan sumbangsinya membantu prajurit TNI, mengangkut material secara estafet dengan melewati jembatan kayu yang berukuran kecil, dan jalan yang berlumpur.
Untuk mengangkut material tibah dilokasi, Warga menggunakan noken baik yang berukuran kecil maupun yang berukuran besar,antusias anak-anak pun terlihat mengangkut material bangunan dengan noken kecil yang berisi pasir maupun batu bata.
Selain angkut material yang dilakukan oleh mama-mama, mereka juga ke dapur memasak untuk warga yang bekerja maupun anggota, salah satunya Mama Ayomi, ia mengatakan bahwa dikampung sangat bersyukur dengan kehadiran TNI untuk membangun rumah, walaupun masih banyak warga yang belum mendapatkan bagian dari perumahan ini, namun sama-sama tetap semangat untuk membantu TNI sesuai dengan kemampuan yang ada.
“Kami Bersyukur dengan adanya Tentara datang untuk membangun rumah di kampung kami, saya berharap kedepannya ada lagi, sehingga bantuan seperti ini semua bisa dirasahkan oleh masyarakat khususnya di Kampung Natabui”. Ungkap Mama Ayomi.
Sementara ditempat yang terpisah, Bapak Eli Rambayai yang sudah berkeluarga dengan dua anak ini mengungkapkan rasa syukurnya atas perhatian yang telah diberikan kepadanya sehingga bisa mendapatkan satu unit rumah batu, karena selama ini tinggal di rumah yang berukuran kecil yang terbuat dari kayu bersama dengan keluarga lainnya.
Menurut Eli, bahwa dengan masuknya TMMD di Kampung Natabui ibarat dewa penolong baginya, karena 5 tahun berkeluarga belum bisa memiliki rumah sendiri, tetapi dengan hadirnya TMMD di Kampung, ahirnya bisa mendapatkan rumah batu dengan ukuran 7×8 meter.
Lanjut Eli mengungkapkan, bahwa untuk membangun rumah batu, secara pribadi dirinya tidak mampu, namun dengan hadirnya TMMD bisa meringankan bebannya, sudah sangat bersyukur bisa punya rumah sendiri.
“Saya pribadi sangat bersyukur dengan adanya TMMD, TMMD hadir ibarat dewa penolong bagi kami, khususnya bagi saya (Eli), saya sendiri sudah 5 tahun tinggal dengan saudarah bersama istri dan anak-anak, dan belum memiliki rumah, tetapi dengan adanya program TMMD tahun ini saya sudah bisa punya rumah sendiri, dan secara pribadi saya belum mampu untuk membangun rumah batu”. Tutup Eli
Kampung Natabui yang merupakan daerah terpencil yang diduduki kurang lebih 300 kepala keluarga (KK), masih banyak yang belum memiliki rumah layak huni, kondisi rumah warga sendiri terbuat dari kayu seadanya, ungkap Ketua Pemuda Apinus Rambayai saat ditemui.
Ia berharap, bahwa alangka baiknya jika ada program pembangunan masuk di kampung Natabui lagi, TNI yang mengerjakaanya, karena pasti selesai dan bisa langsung dimanfaatkan oleh warga, selain itu anggarannya pun jauh lebih murah.
“kita contohkan saja bangunan rumah dengan ukuran 7×8 meter ini jika diproyekkan kurang lebih memakan biaya sekitar 250 hingga 300 juta per unitnya bahkan bisah lebih dari itu karena kondisi angkut material jauh dan jalan yang berlumpur”. Ujarnya.
Ia juga berharap agar selain perumahan ada program lain dari TMMD misalnya pembangunan saluran air hingga kerumah warga dan pembangunan jembatan. (afp)